Advertorial
Temukan Beras Oplosan Berkedok Premium, Dinas KUKM Perindag PPU Gelar Sidak Lindungi Konsumen

Kaltimtoday.co, Penajam - Pemerintah Daerah Penajam Paser Utara (PPU) kembali menegaskan komitmennya terhadap perlindungan konsumen. Dalam pengawasan pasar yang dilakukan baru-baru ini, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU menemukan dugaan kuat praktik curang dalam distribusi beras.
Label premium yang seharusnya menjamin kualitas ternyata tak sepenuhnya jujur kepada publik.
"Itu kan bagian dari pengawasan perdagangan, memang tugas kita. Kalau ditanya berangkatnya dari mana yah karena tugas pengawasan perdagangan," ujar Margono Hadi Sutanto, Kepala Dinas KUKM Perindag PPU.
Sidak dilakukan tidak sekadar untuk memantau stok dan ketersediaan barang, tetapi sebagai langkah aktif memverifikasi bahwa produk-produk kebutuhan pokok yang beredar benar-benar sesuai dengan keterangan yang tercantum di kemasan. Margono menyebut pengawasan itu menyasar takaran hingga mutu beras.
"Jadi, kami ingin memastikan bahwa konsumen itu mendapatkan aksesnya," katanya.
Akses yang dimaksud tidak hanya sebatas ketersediaan barang di pasar, tetapi juga soal transparansi dan kejujuran pelaku usaha dalam memberikan informasi produk.
Temuan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa beras yang dijual dengan label “premium” ternyata berisi campuran beras lain yang berasal dari Bulog. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip labelisasi dan dapat dikategorikan sebagai penipuan terhadap konsumen.
"Kalau bicaranya sidak kemarin lebih ke melindungi konsumen saja. Kalau takarannya enggak sesuai kasihan konsumen," tegas Margono.
Ia menjelaskan, ada kemasan beras yang dikurangi timbangannya dari ketentuan yang seharusnya. Selain takaran yang tidak presisi, mutu dan sumber beras juga jadi sorotan utama.
"Terus kualitasnya juga diawasi, jangan sampai orang menjual beras labelnya premium tetapi isinya oplosan dari bulog. Itu temuannya ada kemarin," ungkapnya.
Sidak ini dilakukan sebagai bagian dari upaya rutin, namun dampaknya menunjukkan pentingnya intensifikasi pengawasan perdagangan, terutama saat fluktuasi harga bahan pokok tengah meningkat menjelang musim-musim permintaan tinggi.
[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]
Related Posts
- Penguatan UMKM Berau, Sakirman Usul Outlet Khusus dan Pendampingan Pasca Pelatihan
- DPRD Samarinda Kebut Raperda Pariwisata, Tampung Masukan Pelaku Usaha hingga Akademisi
- Dorong Transformasi Digital, DPPKUKM Kaltim Gelar Pelatihan Pemasaran Online untuk UKM
- Program Live Yuk Disetir Jadi Strategi Mandiri UMKM di Era Digital
- Dari Pasar ke Rumah, Margono Tunjukkan UMKM PPU Mulai Kuasai Ruang Digital