Advertorial

Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Tahan Lama dan Tidak Cepat Busuk

Kaltim Today
07 Juni 2025 10:49
Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Tahan Lama dan Tidak Cepat Busuk
Ilustrasi. (Pixabay)

Kaltimtoday.co - Perayaan Iduladha identik dengan penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kepada masyarakat. Namun, tidak sedikit orang yang masih belum mengetahui cara penyimpanan daging kurban yang benar agar tetap aman dikonsumsi dan terhindar dari kontaminasi.

Ika Wirya Wirawanti, pakar kesehatan masyarakat sekaligus akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul), memberikan panduan praktis tentang bagaimana cara menyimpan daging kurban secara higienis dan efektif. Penjelasan ini disampaikannya dalam seminar bertema “Sembelih Tepat, Olahan Daging Sehat” pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Jangan Langsung Konsumsi Daging Setelah Penyembelihan

Ika menjelaskan bahwa usai penyembelihan, daging akan melalui fase rigor mortis, yaitu kondisi di mana otot menjadi kaku dan daging terasa alot.

"Biasanya kondisi ini terjadi dalam 3 hingga 6 jam pertama setelah pemotongan. Sebaiknya, daging tidak langsung dimasak dalam waktu tersebut agar teksturnya tidak keras," ungkap Ika.

Proses Pengemasan Harus Higienis

Setelah melewati fase awal, daging kurban perlu dikemas dengan cara yang tepat. Ika menekankan pentingnya aspek kebersihan saat pengemasan.

"Jangan menggunakan kantong plastik hitam karena bisa mengandung zat berbahaya. Gunakan plastik bening food grade atau pembungkus makanan yang aman," jelasnya.

Distribusi Harus Cepat dan Tepat

Proses pembagian daging juga tidak boleh ditunda terlalu lama. Idealnya, distribusi dilakukan dalam rentang 4–6 jam setelah penyembelihan untuk mencegah pembusukan.

“Semakin cepat didistribusikan ke penerima, semakin kecil risiko daging rusak atau terkontaminasi,” tambah Ika.

Cara Penyimpanan Daging Kurban yang Tepat

Jika daging kurban tidak langsung dimasak, Ika menyarankan beberapa metode penyimpanan yang aman:

  1. Untuk konsumsi dalam 1–2 hari: Simpan di chiller dengan suhu di bawah 4°C.
  2. Untuk jangka panjang: Simpan di freezer dengan suhu minimal -8°C.
  3. Pisahkan jeroan dan daging merah: Agar tidak terjadi kontaminasi silang, simpan secara terpisah.

Ia juga menyarankan agar daging dipotong kecil-kecil sebelum disimpan. Tujuannya agar ketika akan digunakan, cukup mengambil sesuai kebutuhan tanpa harus mencairkan seluruh bagian.

“Jika daging dicairkan berulang kali, bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri. Maka sebaiknya simpan dalam kemasan kecil sesuai porsi,” tuturnya.

Untuk menjaga kualitas dan mencegah risiko kontaminasi, daging bisa dikemas menggunakan plastik wrap bening atau divakum jika memungkinkan.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM] 



Berita Lainnya