Internasional
Tragedi Penembakan Gereja Minneapolis: Dua Anak Tewas, 17 Jemaat Luka-Luka

Kaltimtoday.co - Tragedi penembakan terjadi di Gereja Annunciation, Minneapolis, Rabu (27/8/2025) pagi waktu setempat. Peristiwa memilukan ini menewaskan dua anak-anak dan melukai 17 orang lainnya, termasuk 14 anak-anak yang tengah mengikuti misa.
Menurut saksi mata, pelaku menembakkan senjata api ke arah jemaat melalui jendela kaca patri gereja. Saat itu, anak-anak dan jemaat sedang khusyuk berdoa sebelum suara tembakan terdengar bertubi-tubi.
“Ia menembakkan peluru melalui jendela kaca patri ke dalam gedung, 50 hingga 100 tembakan. Ia membunuh dua anak,” ungkap seorang orang tua jemaat, dikutip Star Tribune.
Seorang warga, Andy Winchell, yang tinggal dua blok dari gereja, mengatakan suara tembakan terdengar sangat keras. “Suara seperti ‘bop, bop, bop’. Kami semua bertanya, 'apa itu?' lalu sirene polisi terdengar dari berbagai arah,” jelasnya.
Di tengah kepanikan, anak-anak berhamburan keluar gereja sambil menggenggam tangan orang tua mereka. Salah seorang anak terdengar berkata kepada ayahnya, “Aku tidak merasa aman.”
Saksi lain, Mary Faist, menggambarkan situasi mencekam itu. “Melihat anak-anak kecil keluar, beberapa dari mereka penuh darah di bajunya,” ujarnya.
Kepala Polisi Minneapolis, Brian O’Hara, menyebut pelaku menggunakan senapan, shotgun, dan pistol untuk menembaki jemaat. “Ini adalah tindakan kekerasan yang disengaja terhadap anak-anak tak bersalah dan orang-orang lain yang sedang beribadah,” tegas O’Hara.
Dari pihak medis, Dr Thomas Wyatt, Ketua Kedokteran Darurat Hennepin Healthcare, menyatakan ada 11 korban yang dibawa ke HCMC, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis dan empat membutuhkan operasi.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban tewas mencapai dua orang, keduanya anak-anak.
Pasca insiden, Gubernur Minnesota Tim Walz langsung menghubungi Presiden Donald Trump untuk membahas tragedi ini. Trump menyampaikan belasungkawa kepada warga Minnesota.
Sementara itu, Anggota DPR Minnesota, Emma Greenman, menyebut penembakan gereja ini sebagai bentuk penghancuran rasa aman bagi masyarakat. “Sekolah dan gereja seharusnya menjadi tempat yang aman bagi semua orang,” ujarnya.
[RWT]
Related Posts
- Rudy Mas'ud Komitmen Tingkatkan Sapras GBI KeIIR untuk Pelayanan Ibadah Umat Kristiani
- Penerapan Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman: Agar Tak Terasing di Negeri Sendiri
- Di Balik Penghambat Pendirian Gereja-gereja di Samarinda
- Andi Harun Sebut Pembangunan Gereja Batak Karo Protestan Masih dalam Tahap Verifikasi
- Tahun ini, Pemkab Kukar Bakal Optimalkan Revitalisasi Rumah Ibadah