Advertorial

Turnamen Esport Pesisir Buka 64 Slot Tim se-Kukar, Tiga Kekraf Kecamatan Bersatu di Arena Mobile Legends

Supri Yadha — Kaltim Today 08 Juli 2025 20:14
Turnamen Esport Pesisir Buka 64 Slot Tim se-Kukar, Tiga Kekraf Kecamatan Bersatu di Arena Mobile Legends
Pamflet Turnamen Esport Pesisir. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Gairah anak muda di wilayah pesisir Kutai Kartanegara (Kukar) terhadap dunia gim kompetitif bakal diwadahi lewat ajang bergengsi. Turnamen Esport Pesisir Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Chapter 1 resmi diluncurkan, sebagai kolaborasi antar Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) di tiga kecamatan: Samboja, Muara Jawa, dan Samboja Barat.

Grand final dijadwalkan berlangsung di Kaltim Park, Kelurahan Kuala Samboja, pada 26 Juli 2025. Turnamen ini bukan hanya soal pertarungan strategi, tapi juga momentum pembuktian bahwa pemuda-pemudi pesisir mampu bergerak mandiri mengembangkan ekosistem kreatif.

“Inisiasinya memang dari Kekraf Samboja dan Muara Jawa, tapi kami libatkan juga Samboja Barat menjadi kepanitian,” kata Perwakilan Kekraf Samboja sekaligus Ketua Panitia Turnamen, As Sabirin kepada Kaltimtoday.co, Selasa (8/7/2025).

Turnamen ini membuka 64 slot tim dengan biaya registrasi Rp 35 ribu per tim. Meski berangkat dari inisiatif pesisir, pendaftaran dibuka untuk seluruh wilayah di Kukar. Sabirin menyebut, lebih dari 20 tim sudah mendaftar, dan pihaknya terus mengajak pemain dari berbagai kecamatan untuk segera bergabung sebelum kuota penuh. 

“Melihat minat teman-teman esport yang cukup besar jadi kita buka untuk se-Kukar. Jadi siapapun selama domisili KTP-nya Kukar itu diperbolehkan ikut. Adapun total hadiah mencapai jutaan rupiah,” tambahnya.

Rangkaian kualifikasi akan dimulai pada 19 Juli secara daring. Sistem gugur akan diterapkan hingga menyisakan 16 tim terbaik. Tim yang lolos akan diadu dalam grand final secara offline di Kaltim Park.

“Nanti ketika 16 besar, kita adakan offline, itu langsung di venue nanti. Jadi kita bikin satu acara khusus untuk melaksanakan kegiatan offlinenya mulai siang hingga malam,” jelas Sabirin.

Lebih jauh, turnamen ini juga dirancang sebagai langkah awal menuju kegiatan berskala lebih besar, yakni Festival Pesisir. Kekraf, menurut Sabirin, tidak ingin sekadar menunggu dukungan dari pemerintah, melainkan menunjukkan inisiatif untuk bergerak mandiri.

“Memang salah satu faktornya adalah Kekraf ini berdiri di bawah Dinas Pariwisata. Tapi kami nggak mau selalu mengharap bantuan pemerintah, jadi diusahakan untuk bisa bergerak sendiri tanpa dana pemerintah,” ujarnya.

Ia menambahkan, inisiatif ini bukan berarti menutup diri terhadap dukungan pemerintah. Sebaliknya, turnamen ini adalah bukti bahwa pemuda pesisir bisa mengambil peran aktif dan menjadi penggerak kegiatan kreatif.

“Kalau menunggu APBD kan sudah terprogram dari Dispar, jadi kami bergerak duluan sebagai pembuktian. Tinggal nanti bagaimana dinas memandang langkah kami ke depan,” imbuh Sabirin.

Pada awal perencanaan, turnamen sempat akan membuka beberapa cabang seperti E-Football, Free Fire, dan PUBG Mobile. Namun, komunitas Mobile Legends yang lebih besar membuat panitia sepakat menjadikannya sebagai fokus utama untuk edisi perdana.

Lebih dari sekadar ajang kompetisi digital, grand final nanti akan dikemas seperti sebuah festival. Selain pertandingan, akan ada pertunjukan seni budaya dan partisipasi UMKM lokal yang diundang untuk memeriahkan malam puncak.

“Nanti di dalam acara puncak, kita mengusahakan untuk bikin venue yang besar, mendatangkan guest star, ada penampilan budaya, dan yang pasti UMKM lokal kita undang untuk hadir di malam puncak. Semoga harapannya bisa terlaksana,” tutupnya.

[RWT | ADV DISPAR KUKAR]



Berita Lainnya