Bontang
Usung Semangat Kebaruan, Sutomo Jabir-Nasrullah Janji Ciptakan 10 Ribu Lapangan Kerja Baru di Bontang
Kaltimtoday.co, Bontang - Bakal calon wakil wali kota Bontang, Nasrullah, menegaskan salah satu program unggulan yang ia usung bersama Sutomo Jabir bagi warga Bontang ialah mencetak 10 ribu lapangan kerja baru. Menurutnya, ini penting guna menekan angka pengangguran terbuka di Bontang.
Nasrullah menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 lalu, jumlah pengangguran terbuka di Bontang ada di kisaran 7,7 persen dari total angkatan kerja, atau secara nominal ada di angka 7.300-an orang. Dengan catatan 7 persen itu, menempatkan Bontang sebagai kota dengan tingkat pengangguran tertinggi di Kaltim.
"Ini kan, ironi. Bontang kota industri, diapit perusahaan-perusahaan besar, terbilang kota kaya di Indonesia, tapi persentase penganggurannya paling tinggi di Kaltim," kata Nasrullah kepada Kaltim Today belum lama ini.
Melihat data dan kebutuhan masyarakat, maka pasangan Sutomo Jabir-Nasrullah menawarkan pengentasan pengangguran sebagai prioritas program. Ini selaras dengan visi mereka mewujudkan Bontang sebagai kawasan industri berbasis industri.
Hal pertama mesti dilakukan, kata Nasrullah, menegakkan regulasi. Bontang sudah punya Perda Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja. Perda itu mengamanatkan, perusahaan yang beroperasi di Bontang wajib memberdayakan 75 persen tenaga kerja lokal.
"Perda itu harus dilaksanakan untuk pemenuhan tenaga kerja. Baik itu di perusahaan besar, perusahaan turunannya, maupun UMKM di Bontang," beber mantan Ketua Bawaslu Bontang ini.
Pemerintah, kata Nasrullah, harus menjadi fasilitator yang baik antara warganya yang butuh lapangan pekerjaan dengan perusahaan setempat.
Selain penegakan Perda, ia juga mendorong hilirisasi dari industri yang sudah berkembang di Bontang. Sehingga, industri baru bisa hadir dan membuka lapangan pekerjaan baru.
"Bontang mesti mendorong agar industri turunan baru terus hadir. Bisa saja dari perusahaan industri menjadi industri kreatif," sebutnya.
Hal lain yang juga ditekankan ialah dengan mengupayakan agar UMKM di Bontang ikut naik kelas. Nasrullah menilai keberadaan UMKM juga sangat penting, selain bisa menghadirkan wirausaha baru, juga menciptakan lapangan kerja.
"Jadi warga juga tidak terlalu bergantung dengan kesempatan masuk perusahaan saja," ujarnya.
Nasrullah menyadari bahwa dalam rekrutmen, perusahaan tentu menetapkan kualifikasi atau spesifikasi sesuai kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, agar tenaga kerja lokal bisa terserap maksimal, bila Sutomo Jabir-Nasrullah mendapat amanah memimpin Bontang, dia janji akan banyak pelatihan kerja dibuka bagi warga. Yang mana, pelatihan itu diselaraskan dengan kebutuhan industri di Bontang.
"Warga dibuat skilfull supaya bisa direkrut perusahaan. Perdanya ditegakkan, warganya tersertifikasi, harusnya tidak ada alasan mereka tidak terserap di perusahaan," tandasnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Interupsi dalam Rapat Paripurna, Winardi Soroti Penanganan Sampah di Bontang
- DPRD Bontang Resmi Lantik Dua Anggota PAW Pengganti Agus Haris dan Aswar
- Sofyan Hasdam Pastikan Tapal Batas Kampung Sidrap Kembali Dibahas Usai Pelantikan Kepala Daerah
- Gelar Silaturahmi, IKA Unhas Pertegas Komitmen Mengawal Pembangunan Bontang
- ASN Pemkot Bontang di Kelurahan Gunung Telihan Positif Narkoba, BNN Lakukan Assesment