DISKOMINFO BONTANG

Wali Kota Neni Tekankan Kolaborasi dalam Pencegahan Narkoba pada Grand Final Duta Anti Narkoba 2025

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 18 November 2025 09:44
Wali Kota Neni Tekankan Kolaborasi dalam Pencegahan Narkoba pada Grand Final Duta Anti Narkoba 2025
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menghadiri Grand Final Pemilihan Duta Anti Narkoba Kota Bontang Tahun 2025. (Protokopim Bontang)

Kaltimtoday.co, Bontang - Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menghadiri Grand Final Pemilihan Duta Anti Narkoba Kota Bontang Tahun 2025 yang digelar Senin malam (17/11/2025) di Aula Dispopar Kota Bontang. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dispopar Bontang dan Badan Narkotika Nasional Kota Bontang.

Acara turut dihadiri Plt Kepala Dispopar Bontang, Dasuki, Kepala BNN Bontang, Lulyana Ramdhani, Kasat Resnarkoba Polres Bontang, Rihard Nixon, perwakilan Batalyon Arhanud 7 atau ABC, serta sejumlah OPD, instansi vertikal, perusahaan, organisasi kepemudaan dan orang tua para finalis.

Dalam sambutannya, Wali Kota Neni menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam upaya pencegahan narkoba. Ia menyebut prevalensi penggunaan narkoba di Bontang saat ini berada pada angka 0,89 persen atau lebih rendah dibanding rata-rata nasional yang mencapai 1,33 persen. Menurutnya, ini adalah capaian yang harus terus dipertahankan melalui kerja bersama.

"Narkoba memiliki dampak yang sangat serius, mulai dari merusak otak, paru-paru hingga sistem kardiovaskular dan menyebabkan adiksi," ujar Neni.

Ia menambahkan bahwa upaya pencegahan harus dimulai dari keluarga dan diperkuat melalui lingkungan sekolah serta masyarakat. Neni juga menyinggung adanya korelasi antara penyalahgunaan narkoba dengan kondisi sosial tertentu seperti fatherless dan motherless. Menurutnya, perhatian terhadap kondisi sosial keluarga menjadi salah satu fondasi penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

"Anak-anak kita rentan dan mereka harus mendapatkan dukungan dari keluarga. Pencegahan dimulai dari rumah sebelum meluas ke lingkungan lainnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Neni memberikan selamat kepada seluruh finalis dan mengapresiasi panitia yang telah melakukan pembekalan intensif selama dua bulan. Pembekalan mencakup public speaking, pembentukan karakter dan materi anti narkoba. Ia memastikan pemerintah akan terus mendukung program kepemudaan serta seluruh upaya pencegahan narkoba di Kota Bontang.

"Saya mengapresiasi seluruh finalis yang telah berproses dan saya berharap mereka menjadi agen perubahan yang kuat dalam gerakan anti narkoba," ucapnya.

Pemilihan Duta Anti Narkoba Kota Bontang 2025 diikuti 140 peserta dari kategori SMA, perguruan tinggi dan umum. Proses seleksi berlangsung selama dua bulan hingga menghasilkan 20 finalis putra dan putri. Mereka telah melalui sejumlah tahapan seperti sosialisasi sekolah, seleksi berkas, head to head challenge, video challenge, pembekalan dan program Duta Anti Narkoba Go To School.

Selama satu tahun ke depan, para finalis akan bertugas sebagai Duta Anti Narkoba Kota Bontang dan akan menerima SK resmi dari BNN. Mereka juga berkesempatan melanjutkan perwakilan ke tingkat provinsi hingga nasional.

Pada malam grand final, Wali Kota Neni menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada sponsor, narasumber, media partner dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan. Proses penjurian melibatkan juri kehormatan yang terdiri dari Wali Kota Bontang dan Plt Kepala Dispopar serta juri inti yang berasal dari BNN Bontang, Polres Bontang dan Dispopar.

Neni menegaskan bahwa pelaksanaan pemilihan duta ini bukan hanya ajang kompetisi tetapi juga wadah pembentukan karakter pemuda yang memiliki komitmen terhadap gerakan anti narkoba di kota ini.

"Saya mengajak kita semua untuk terus memperkuat kolaborasi dan mengatakan dengan tegas say no to drugs karena pemuda adalah harapan pembangunan Kota Bontang dan kita wajib menjaga mereka," tutupnya.

[ADV DISKOMINFO BONTANG]



Berita Lainnya