Daerah

Wujudkan Bontang Jadi Kota Terbersih di Indonesia, Wali Kota Neni Gaungkan Program Gesit

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 03 Oktober 2025 08:03
Wujudkan Bontang Jadi Kota Terbersih di Indonesia, Wali Kota Neni Gaungkan Program Gesit
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today).

Kaltimtoday.co, Bontang - Pemkot terus memperkuat komitmennya untuk menjadikan Bontang sebagai kota terbersih di Indonesia, bahkan dunia. Melalui program Gerakan Sampahku Itu Tanggung Jawabku (Gesit), Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, meminta seluruh jajaran pemerintah, instansi vertikal, perusahaan, hingga masyarakat bersama-sama membudayakan hidup bersih.

"Bontang luasnya kecil, hanya 16 ribu hektar. Penduduknya sedikit, 191 ribu jiwa kita pasti bisa jadikan Bontang kota terbersih di Indonesia bahkan se-dunia. Itu sebuah cita-cita yang harus kita raih bersama," kata Neni kepada Kaltim Today, Jumat (3/10/2025) pagi.

Neni bilang, kendati hanya kota kecil dengan jumlah penduduk relatif tak banyak, dia yakin warga Bontang bisa bertransformasi, mengubah budaya kerja dan etos ke arah lebih baik. Dalam konteks ini ialah pengelolaan sampah di tingkatan individu. Terbitnya Program Gesit diharap bisa mempercepat transformasi itu.

"Budayakan hidup bersih. Setiap ada acara,  kotak kue, kotak nasi, botol botol plastik minuman dan lain-lain harus dibersihkan. Jangan memberikan pekerjaan kepada orang lain. Gesit, kita pasti bisa," tegasnya. 

Adapun dalam instruksinya, yang diterbitkan 30 September 2025, Neni menegaskan diperlukan langkah-langkah nyata dalam pengelolaan sampah pasca kegiatan di seluruh lapisan masyarakat, instansi pemerintah, dunia usaha, dan kelembagaan masyarakat. 

Ada tujuh hal tertuang dalam program ini, yang diinstruksikan untuk seluruh warga Bontang di seluruh tingkatan. Pertama, menjadikan setiap kegiatan yang dilaksanakan wajib berprinsip “Sampahku Itu Tanggung Jawabku”, yaitu tidak meninggalkan sampah sedikit pun di lokasi kegiatan setelah acara selesai.

Kedua, penyelenggara kegiatan bertanggung jawab penuh atas kebersihan lokasi, termasuk pengangkutan dan pembuangan sampah ke tempat yang telah ditentukan. 

Ketiga, penyelenggara kegiatan mendorong seluruh peserta baik selama mengikuti kegiatan dan setelah selesai kegiatan untuk aktif menjaga kebersihan tempat dengan cara bertanggung jawab atas sampah masing-masing sebagai  aksi nyata program  Gerakan Sampahku Itu Tanggung Jawabku (Gesit).

Keempat, menyediakan sarana prasarana pengelolaan sampah pada setiap kegiatan, antara lain tempat sampah terpilah (organik, anorganik, dan residu). 

Kelima, mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Kenam, camat dan Lurah agar melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan Instruksi ini di wilayah masing-masing. Dan ketujuh, melaksanakan instruksi wali kota ini dengan penuh tanggung jawab.  

[RWT] 



Berita Lainnya