Gaya Hidup

11 Wabah Penyakit Pasca Banjir dan Pencegahannya

Kaltim Today
22 Januari 2020 11:39
11 Wabah Penyakit Pasca Banjir dan Pencegahannya
Penting bagi masyarakat mengetahui penyakit apa saja yang akan timbul saat banjir dan pencegahannya.

Ada sebab pasti ada pula akibatnya. Begitupun dengan banjir. Genangan air yang kotor mengandung berbagai hal seperti sampah rumah tangga, limbah berbahaya zat karsinogenik arsenik, kromium dan merkuri, serta binatang liar seperti tikus dan ular, juga didukung dengan cuaca ekstrim yang berkepanjangan. Berpotensi menimbulkan penyakit untuk kesehatan.

Untuk itu, penting bagi masyarakat mengetahui penyakit apa saja yang akan timbul saat banjir dan pencegahannya agar dapat menjaga tubuh tetap sehat paska mengalami banjir.

Berikut 11 penyakit yang berpotensi bermunculan pasca banjir:

Leptospirosis

Penyakit ini umum juga disebut dengan istilah kencing tikus. Leptospirosis disebabkan oleh air banjir yang bercampur dengan kotoran tikus atau hewan-hewan lainnya yang ikut terbawa arus. Penyakit ini memiliki gejala tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, mual-muntah, dan timbul ruam pada kulit

Kolera

Penyakit kolera ini disebabkan karena makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung bakteri Vibrio cholerae. Alhasil, penderita baik anak-anak hingga kalangan dewasa akan mengalami diare yang bisa berujung pada dehidrasi.

Diare dan Demam Tifoid

Kedua penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Kondisi kebersihan yang minim juga berkontribusi terhadap berkembangnya diare dan demam tifoid.

Malaria

Malaria merupakan penyakit yang diantarkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang di dalam dirinya terdapat protozoa parasit. Bagi penderita yang terserang malaria akan menimbulkan gejala demam, kelelahan, muntah dan sakit kepala.

DBD

Penyakit yang diantarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini paling umum terjadi saat musim penghujan. Genangan air menjadi sarang empuk bagi nyamuk untuk berkembang.

Typoid

Demam typhoid disebabkan oleh infeksi bakteri di usus halus. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang terdapat pada tinja atau kotoran binatang, yang menginfeksi manusia melalui makanan yang terkontaminasi.

Hepatitis A

Hepatitis A adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. Penyakit menular ini menyebar dengan mudah dari mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi kotoran penderita hepatitis A

Infeksi Kulit

Air banjir merupakan tempatnya bakteri dan virus berkumpul. Infeksi terjadi akibat paparan secara langsung antara permukaan kulit dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri. Umumnya, infeksi menular melalui luka terbuka pada permukaan kulit. Penderita akan terkena berbagai infeksi kulit, seperti panu, kurap, kudis, kutu air, kusta, herpes, cacar air, kutu air dan sebagainya.

Malnutrisi

Kondisi banjir dan tingginya iklim bisa membuat pasokan makanan berkurang, alhasil jika tidak diperhatikan dengan baik maka seseorang dapat terkena malnutrisi alias tubuhnya kekurangan nutrisi. Pada umumnya kekurangan nutrisi ini bisa dijadikan seperti penurunan berat badan, massa otot menurun, perut membengkak dan sebagainya.

Infekai Saluran Pernapasan (ISPA)

Infeksi terjadi akibat paparan secara langsung antara permukaan kulit dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri. Umumnya, infeksi menular melalui luka terbuka pada permukaan kulit.

Gangguan kejiwaan

Bagi yang wilayahnya tergenang bajir setinggi 30 – 60 cm tentunya masih bisa menyelamatkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi. Namun, bagi yang terkena banjir dengan ketinggian hingga se atap rumah tentunya sudah tak ada harapan lagi menyelamatkan barang-barang berharga. Kondisi seperti ini tak jarang membuat sebagian besar korban banjir mengalami stres yang berkepanjangan.

Berikut beberapa pencegahan yang bisa dilakukan saat banjir :

Jika keluhan berlanjut, segera hubungi dokter.

[NON | RWT]



Berita Lainnya