Advertorial

696 Pegawai Dilantik, Pemda PPU Harap ASN dan PPPK Jadi Penggerak Reformasi

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 22 Mei 2025 17:58
696 Pegawai Dilantik, Pemda PPU Harap ASN dan PPPK Jadi Penggerak Reformasi
Wakil Kepala BKN RI, Haryomo Dwi Putranto (kanan) dan Bupati PPU, Mudyat Noor (kiri) usai pelantikan dan penyerahan SK. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Pelantikan 696 pegawai di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi tonggak penting penguatan birokrasi daerah. Namun, di balik suasana haru dan semangat di Dome Anden Oko, tanya besar masih menggantung bagi ribuan Tenaga Harian Lepas (THL) yang belum terakomodasi.

Dari jumlah tersebut, 171 orang diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 525 lainnya sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Bupati PPU Mudyat Noor dan disaksikan Wakil Kepala BKN RI, Haryomo Dwi Putranto, menandai langkah strategis Pemda dalam membenahi pelayanan publik.

“Sesuai arahan Bupati PPU tadi, saya mengucapkan selamat kepada para PNS dan PPPK formasi 2024 PPU, jadi hari ini sudah diserahkan SK-nya oleh Bupati PPU,” ujar Haryomo usai pelantikan pada Kamis, (22/5/2025). 

Ia menekankan pentingnya peran para pegawai baru dalam membawa arah pembangunan di PPU ke depan. Dia juga menggarisbawahi tanggung jawab moral yang menyertai status formal sebagai ASN.

“Harapannya ke depan para PNS dan PPPK ini terus menjaga profesionalitas, integritas, dan moralitas dalam bertugas,” katanya. 

Lebih lanjut, Haryomo menyebut bahwa wajah PPU dalam lima tahun mendatang, dalam banyak hal, akan tercermin dari etos kerja para pegawai yang baru saja dilantik. Ia pun berharap agar seluruh pegawai mampu mewujudkan visi dan misi kepala daerah. 

Suasana pelantikan PNS dan PPPK.  

“Dari mereka itu lah akan dilihat PPU akan dibawa ke mana, karena mereka kan melaksanakan tugas dalam pembangunan,” ucapnya.

“Saya berharap mereka bisa berkontribusi untuk melaksanakan visi dan misi Bupati PPU,” tambahnya. 

Namun di balik semarak pelantikan, masih tergantung awan ketidakpastian bagi sejumlah THL yang belum terakomodir dalam seleksi PPPK maupun CPNS. Ketika ditanya soal nasib mereka, Haryomo menyebut bahwa proses masih berjalan.

“Sekarang kan sudah ada seleksi tahap kedua kemarin sudah selesai, kita nanti tunggu hasilnya sesuai dengan formasinya,” ujarnya.

Meski demikian, belum ada kepastian berapa yang akan diterima karena hasil tes masih dalam proses evaluasi. Sementara disinggung soal kebijakan afirmatif, menurut Haryomo, sepenuhnya menjadi domain pemerintah pusat. 

“Jadi kita belum bisa mengetahui berapa yang bisa diakomodir di PPU karena kita akan melihat kembali hasil tesnya itu,” bebernya. 

Di samping itu, Bupati PPU, Mudyat Noor menyampaikan apresiasi kepada para pegawai yang dilantik. Ia berharap pelantikan ini menjadi titik awal peningkatan kinerja dan dedikasi aparatur negara. 

“Yang pertama-tama saya ucapkan selamat kepada CPNS dan PPPK yang baru saja diambil sumpah jabatannya, mudah-mudahan dengan adanya jabatan yang baru ini kawan-kawan itu kinerjanya bisa jauh lebih baik karena statusnya kan sudah jelas,” kata Mudyat.

Namun ketika disinggung tentang status THL yang belum lulus, Mudyat menyampaikan bahwa pemerintah daerah masih menunggu arahan pusat. 

“Kalau untuk yang belum (terakomodir) ini kan kita masih menunggu instruksi dari pusat. Karena itu kan kebijakan dari pusat, untuk sekarang kan statusnya masih bekerja,” ujarnya.

Ia berharap keputusan dari pemerintah pusat bisa segera memberikan kejelasan. 

“Kita masih terus menunggu kebijakan dari pemerintah pusat, sementara masih diakomodir di PPPK, mudah-mudahan dalam waktu dekat pemerintah pusat bisa memberikan keputusan pada persoalan ini,” tutupnya.

Di antara ratusan pegawai yang dilantik, salah satu yang mendapat sorotan adalah Fifin Anistia (28), warga Gunung Makmur, Kecamatan Babulu. Ia menjadi satu-satunya peserta yang berhasil lolos seleksi di formasi Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Ortal) Setkab. 

“Saya ditempatkan di Setkab pada Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Ortal). Kebetulan saat pembukaan formasi di Ortal itu hanya satu orang saja yang dibutuhkan,” ujar Fifin.

Meski ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti tes CPNS, ia berhasil meraih hasil maksimal. 

“Ini tes CPNS saya pertama kali, alhamdulillah lulus,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur. 

Ia juga berkomitmen untuk bekerja secara profesional. 

“Pastinya karena kita sudah dilantik juga, kita akan bekerja dengan baik dan sesuai arahan juga mengedepankan integritas,” tandasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya