Nasional

82,9 Juta Warga Indonesia Akan Ikuti Program Makan Bergizi Gratis di Era Prabowo-Gibran

B-Network — Kaltim Today 13 Oktober 2024 12:56
82,9 Juta Warga Indonesia Akan Ikuti Program Makan Bergizi Gratis di Era Prabowo-Gibran
Siswa menyantap makanan saat uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SDN 5 Sukasari, Kota Tangerang, Banten, Rabu (7/8/2024). ANTARA FOTO

JAKARTA, Kaltimtoday.co - Sebanyak 82,9 juta warga Indonesia akan menjadi penerima manfaat dari program andalan presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada periode 2024-2029. Program makan bergizi gratis ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan di Indonesia.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa untuk merealisasikan program ini, diperlukan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak. Salah satu lembaga yang akan terlibat secara aktif adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), terutama dalam upaya penanganan stunting.

"Jumlah penerima program makan bergizi gratis mencapai sekitar 82,9 juta jiwa. Untuk mewujudkannya, kita harus bekerja sama dengan berbagai unsur, termasuk BKKBN untuk intervensi gizi terkait penanganan stunting," ujar Dadan, dikutip dari Antara, Minggu (13/10/2024).

Fokus Program: Dari Ibu Hamil hingga Anak Sekolah

Dadan menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis ini akan menyasar berbagai kelompok rentan, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga anak-anak sekolah dari jenjang SD hingga SMA. Program ini dirancang untuk memastikan asupan gizi yang cukup pada setiap tahap pertumbuhan anak.

"Program ini menyasar semua tahapan pertumbuhan, mulai dari dalam kandungan, ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak-anak usia sekolah. Jika salah satu tahapan ini tidak diintervensi, maka hasilnya tidak akan maksimal," jelas Dadan.

Perubahan Nama: Dari Makan Siang Gratis Menjadi Makan Bergizi Gratis

Sebelumnya, program ini dikenal sebagai makan siang gratis, namun setelah dilakukan uji coba di berbagai daerah, terjadi perubahan nama menjadi makan bergizi gratis. Hal ini berdasarkan jadwal sekolah yang bervariasi di setiap jenjang pendidikan.

"Berdasarkan hasil uji coba, kami menemukan bahwa anak-anak PAUD hingga kelas 2 SD biasanya pulang lebih awal, sekitar pukul 10.00, sehingga makanan harus disalurkan pada pukul 08.00. Untuk anak-anak SD kelas 3 hingga 6, yang bersekolah hingga pukul 12.00, makanan diberikan sekitar pukul 09.00. Sedangkan anak SMP dan SMA, yang memiliki jadwal hingga sore, makanan diberikan sekitar pukul 11.30," papar Dadan.

Perubahan nama ini, menurutnya, lebih sesuai dengan kondisi lapangan, mengingat pemberian makanan dilakukan pada waktu yang berbeda-beda, tidak hanya di waktu makan siang.

Upaya Mitigasi di Luar Pulau Jawa

Program makan bergizi gratis ini juga akan melibatkan strategi khusus untuk wilayah di luar Pulau Jawa, di mana akses ke pangan dan distribusi makanan sehat sering kali menjadi tantangan tersendiri. Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan mitigasi khusus untuk memastikan program ini dapat berjalan lancar di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan pelaksanaan yang matang, program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia serta mengurangi angka stunting yang masih menjadi persoalan serius di beberapa daerah.

[TOS]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya