Samarinda
AKD dan Tunjangan Anggota Dewan Samarinda Lebih Rendah dari Daerah Lain
Kaltimtoday.co, Samarinda - Usai dilaksanakan pelantikan empat puluh lima anggota legislatif terpilih, dengan lebih dari lima puluh persennya merupakan wajah baru. Saat ini diketahui jika secara keseluruhan dari setiap anggota dewan ini, mendapatkan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) beserta tunjangannya yang jauh lebih rendah dari daerah lainnya.
Disebutkan Agus Tri Susanto, Sekretaris Dewan DPRD Samarinda, jika pin emas yang akan dikenakan oleh setiap anggota legislator tersebut hanya sebesar lima gram emas murni.
"Kalau daerah lain itu ada yang tujuh sampai sepuluh gram," sebut Agus.
Satu pin emas itu diketahui memiliki kisaran harga mencapai Rp 3,5 Juta. Sedangkan untuk pakaiannya, yakni jas, berkisar Rp 2 Juta.
"Dan itu selama lima tahun masa jabatan, cuma dapat dua kali. Setelah pelantikan, kemudian dua tahun selanjutnya," ucap Agus.
Sedangkan tunjangan transportasi, rumah dan jabatan. Tunjangan transportasi ini diberikan lantaran dengan tingkat kemampuan keuangan daerah, yang tidak memungkinkan untuk memberi kendaraan dinas.
Setiap anggota dewan mendapat kisaran Rp 43 Juta untuk setiap bulannya. Untuk jabatan ketua tentu sedikit berbeda tentunya.
"Selisihnya tidak banyak, paling kisaran Rp 2-3 Juta saja. Dan itu semua sudah termasuk gajih pokok," jelasnya.
Sebelum memulai masa baktinya, para anggota legislatif ini disebut akan mendapat gaji pertamanya terlebih dahulu. Hal ini diketahui dalam PP Nomor 18 tahun 2017, yang di dalamnya sudah mengatur dengan jelas tentang keuangan setiap anggota DPRD.
"Mereka nanti gajian dulu, baru mulai bekerja. Itu sama saja dengan kami yang PNS," sambung Agus.
Mengenai Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Siswadi menyebut jika perlengkapan tersebut akan diselesaikan secepat mungkin.
"Kita akan maksimalkan. Mungkin September ini selesai," pungkas Siswadi.
[JRO | TOS | ADV]
Related Posts
- Aksi Demo Gerakan Mahasiswa Peduli Kaltim di KSOP Samarinda: Stop Batu Bara Koridor-Ilegal
- Tim Rudy-Seno Keberatan Dukungan Ormas Garda Prabowo ke Isran-Hadi, Sebut Pelanggaran Norma dan Etik
- Mahasiswi UINSI Syifa Hajati Terbitkan Buku dari Skripsi: Gender di Mata Gen Z
- Tumbuk Movement-CeCUR Jadi Inisiator Dialog Publik, Tantang Calon Pemimpin Tanggap Soal Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim
- Kolaborasi JMS dan AJI Samarinda, Wadahi Diskusi Soal Netralitas Pilkada dan Tekankan Jurnalis Bukan Juru Kampanye