Advertorial

Akses Satu-satunya Rusak, DPRD Kukar Dorong Percepatan Perbaikan Jalan Poros Muara Wis

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 27 Juni 2025 14:55
Akses Satu-satunya Rusak, DPRD Kukar Dorong Percepatan Perbaikan Jalan Poros Muara Wis
Taufik Ridiannur saat meninjau infrastruktur jalan poros Muara Wis. (Facebook Taufik Ridiannur)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Anggota Komisi III DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Taufik Ridiannur, menyoroti kondisi jalan poros Muara Wis yang rusak dan kerap terendam banjir. Jalan ini merupakan satu-satunya akses vital bagi warga di empat desa dan dinilai sangat mendesak untuk segera ditangani.

“Jalan poros Muara Wis itu jantung masyarakat kami. Urat nadi penghubung antar kecamatan, menghubungkan Dusun Kuyung, Desa Sebemban, Desa Melintang, dan Desa Muara Wis. Baik untuk perekonomian maupun pasien ke rumah sakit, semua lewat situ,” tegas Taufik saat dihubungi, Kamis (26/6/2025).

Ia menjelaskan, semula jalan yang akan disemenisasi sepanjang dua kilometer. Namun setelah adanya rapat teknis dengan Dinas PUPR Kukar, terjadi perubahan karena ada titik di kawasan Sebemban-Muara Wis yang perlu ditinggikan terlebih dulu akibat rawan banjir.

“Kontraktornya sama, anggarannya juga dari paket yang sama. Tapi ada adendum pekerjaan karena harus ditinggikan dulu sekitar 70–80 centimeter di salah satu titik sepanjang 187 meter,” katanya.

Menurutnya, perubahan ini sudah disepakati agar jalan benar-benar bisa difungsikan. Sebab beberapa titik selama ini tidak bisa dilintasi kendaraan, apalagi saat musim hujan. Ia juga menegaskan bahwa permintaan penyesuaian ini sudah disampaikan langsung ke Dinas PU Kukar.

Sisa jalan poros yang belum disemenisasi masih cukup panjang, sekitar 10 kilometer lebih. Namun tidak semua bisa langsung dicor karena terdapat tiga titik yang harus ditinggikan terlebih dulu agar tidak kembali tergenang.

“Usulan ini sebenarnya bukan baru. Setiap Musrenbang dari desa sampai kabupaten, jalan ini selalu diusulkan. Tinggal Dinas PU mau menganggarkan atau tidak,” jelas politisi dari Dapil VI itu.

Selain jalan utama, Taufik juga menyinggung akses Dusun Kuyung yang belum sepenuhnya terhubung karena ada dua jembatan yang belum dibangun. Dari total lima jembatan yang dibutuhkan, tiga sudah berdiri, sementara dua lainnya masih menunggu realisasi.

“Akibatnya, teman-teman PLN tidak bisa masuk ke Dusun Kuyung. Karena tiang listrik tidak bisa dimobilisasi tanpa jembatan, warga di sana sampai sekarang belum memiliki penerangan,” bebernya.

[RWT | ADV DPRD KUKAR]



Berita Lainnya