Gaya Hidup
Apakah Boleh Tidak Puasa Saat Mudik? Ini Penjelasan dari Buya Yahya
Kaltimtoday.co - Mudik menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia yang dilakukan menjelang lebaran. Namun, pemudik kerap menghadapi dilema apakah boleh tidak berpuasa saat mudik karena termasuk melakukan perjalanan jauh?
Mudik dengan jarak yang kadang beratus-ratus kilometer, banyak yang merasa sulit untuk menahan lapar dan haus selama perjalanan. Lantas, bagaimana penjelasannya? Berikut informasi lengkapnya yang dijelaskan Buya Yahya.
Penjelasan Tidak Puasa Saat Mudik dalam Al-Quran
Merujuk pada salah satu ayat yang sering dikutip terkait hukum tidak berpuasa saat mudik adalah Surah Al-Baqarah ayat 184. Ayat ini menegaskan bahwa bagi mereka yang sedang sakit atau dalam perjalanan (mudik), mereka dapat mengganti puasanya di hari-hari lain.
Ini memberikan pemahaman bahwa tidak puasa saat mudik adalah diperbolehkan, dengan catatan puasa harus diganti di lain waktu.
Hadis-hadis juga memberikan pemahaman yang serupa. Anas bin Malik, seorang sahabat Rasulullah, menceritakan kebiasaan para sahabat saat melakukan perjalanan bersama Rasulullah pada bulan Ramadhan. Mereka yang berpuasa tidak mencela mereka yang berbuka, dan sebaliknya. Hadis lain juga menggambarkan bahwa Allah mengizinkan kemudahan bagi mereka yang melakukan perjalanan dan memilih untuk tidak berpuasa.
Penjelasan Tidak Puasa Saat Mudik Menurut Buya Yahya
Dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan saat berpuasa terdapat keringan dalam beberapa kondisi tertentu, salah satunya melakukan perjalanan jauh (mudik).
“Puasa itu sendiri termasuk kemurahan dari Allah. Kalau kita berada dalam perjalanan dengan catatan 2, kita sebelum subuh sudah keluar dari kampung, kita tujuannya adalah 84 km,” jelas Buya Yahya.
Selain itu, bagi pemudik harus melihat kondisi fisik. Jika merasa nyaman saat melakukan puasa dan tidak masalah, maka lebih baik berpuasa. Namun, jika merasa tidak kuat secara kondisi fisik, maka boleh tidak berpuasa dan dilarang untuk dipaksakan.
Maka dapat dikatakan, dalam Islam boleh tidak berpuasa saat mudik, terutama jika perjalanan tersebut dianggap memberatkan. Namun demikian, puasa yang tidak dilakukan saat mudik harus diganti di lain waktu sebagai pengganti.
Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam memberikan keseimbangan antara kemudahan dan kewajiban dalam menjalankan ibadah puasa, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu.
Dengan pemahaman ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pandangan yang lebih jelas terkait hukum tidak berpuasa saat melakukan perjalanan jauh, terutama saat mudik. Semoga informasi ini memberikan pemahaman yang lebih baik dalam menjalankan ibadah puasa dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Siap Hadapi Gelombang Urbanisasi Ibu Kota Baru, Pemkot Samarinda Perketat Pencatatan Pendatang Baru
- Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1445 H Jatuh pada Rabu, 10 April 2024
- H-4 Lebaran, Jasa Penukaran Uang Baru Menjamur di Tepian Samarinda, Tarifnya Rp 10 - 15 Ribu
- Mudik Lebaran, Garuda Tegaskan Tarif Kelas Ekonomi Tetap Stabil
- Ketahui 7 Doa Perjalanan Saat Mudik LebaranÂ