Samarinda
Aplikasi Si Irama Diluncurkan, Informasi Kesehatan Masyarakat Warga Samarinda Bakal Terintegrasi

Kaltimtoday.co, Samarinda - Aplikasi Sistem Informasi Integrasi Pelaporan Data Kesehatan Masyarakat (Si Irama) akhirnya resmi diluncurkan oleh Pemkot Samarinda di Command Center, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda, Jumat (8/10/2021).
Sebagai informasi, aplikasi tersebut berfungsi untuk menginput data informasi kesehatan masyarakat di Kota Tepian dan akan digunakan oleh puskesmas se-Samarinda.
Kepada awak media, Plt Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tasa mengungkapkan bahwa melalui aplikasi teranyar ini, nantinya informasi data terkait kesehatan masyarakat bisa terintegrasi sepenuhnya. Misalnya, bisa memantau data untuk jumlah warga yang terpapar Covid-19 dan lokasi.
“Nanti juga terlihat kapasitas tempat tidur di rumah sakit seluruh Samarinda. Jadi masyarakat juga bisa terinformasikan, tidak perlu lagi ketika hendak dirawat menunggu ruangan karena belum ada ruangan,” jelas Ridwan.
Selain puskesmas, Si Irama juga akan terintegrasi dengan sistem informasi di rumah sakit. Kemudian, aplikasi itu juga bisa jadi rujukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda untuk antisipasi penyakit musiman. Contohnya diare dan demam berdarah.
Terpenting, informasi akurat kondisi kesehatan warga di masing-masing kelurahan juga bisa diketahui. Dan bermanfaat untuk perencanaan Pemkot di ranah kesehatan.
“Jadi di rumah sakit juga ada sistem informasinya, nanti terkoneksi juga dengan data. Data itu dihimpun, diolah, dan disampaikan kepada publik seperti apa kondisinya. Sehingga warga juga lebih waspada,” tutupnya.
[YMD | TOS]
Related Posts
- Tidar Samarinda Suarakan Dukungan untuk Ketua Umum Tetap Berkiprah di DPR RI
- Misteri Dalang Perambahan KHDTK Unmul, Ditjen Gakkum Kehutanan Bakal Proses Ulang Perkara
- SMAN 10 Samarinda Siap Melaksanakan Amanah Presiden sebagai Sekolah Garuda Transformasi
- Setelah Satu Dekade Jadi Peliharaan Ilegal, Orangutan Mungky dan Dodo Kembali ke Tanah Borneo
- Warga Samarinda Keluhkan Lonjakan PBB, Bapenda Akui Sistem Error