Samarinda
Bandara APT Pranoto Akhirnya Layani Tes GeNose, Berikut Ketentuannya
Kaltimtoday.co, Samarinda - Bandara APT Pranoto akhirnya resmi memberikan layanan pemeriksaan Covid-19 dengan GeNose pada Jumat (9/4/2021). Dibanderol seharga Rp 50 ribu, para calon penumpang sudah bisa mendapatkannya dan hasil keluar dalam waktu 30 menit. Jam pelayanan dimulai pukul 05.30 pagi hingga selesainya jam operasional bandara.
Kepala Klinik Media Farma APT Pranoto, dr Ani Widyastuti menyampaikan bahwa, bagi calon penumpang yang ingin menggunakan layanan GeNose dipersilakan mendaftar melalui http://genose.mediafarmapranoto.com. Dilakukannya pendaftaran secara online agar prosesnya lebih cepat. Sehingga ketika sampai di klinik, calon penumpang cukup melakukan verifikasi dan pembayaran. Jika ingin mendaftar pun sudah harus dari 1 hari sebelum keberangkatan.
"Kalau misalnya mendaftar pagi dan ingin berangkat di hari yang sama, nanti akan bergantung dengan kuota. Karena setiap jam akan kami kenakan kuota. Itu ketentuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub)," ungkap Ani kepada awak media.
Kemungkinan pada minggu kedua, pihaknya akan mengevaluasi terkait kuota. Dilakukan secara bertahap. Ke depannya, variasi kuota tes GeNose juga akan disesuaikan dengan jam penerbangan.
"Kuota itu sudah ditetapkan oleh Kemenhub. Untuk awal, sekitar 20 persen. Jadi maksimal 300 per hari. Saat ini, kami merata-ratakan sekitar 40 kuota per jam. Kalau kuota GeNose penuh, alternatifnya masih ada tes antigen," jelas Ani.
Ditegaskan Ani, calon penumpang harus memahami persyaratan sebelum melakukan tes GeNose agar mendapat hasil maksimal. Pertama, 30 menit sebelum tes sebaiknya tidak makan. Boleh minum, namun yang dianjurkan adalah air putih. Kemudian jangan merokok, tidak makan makanan dengan bau menyengat seperti jengkol, pete, dan durian.
"Dan juga tidak memakai parfum yang berbau. Dikhawatirkan bisa mengganggu kinerja sensornya," bebernya.
Lebih lanjut, udara sekitar adalah kontrol dari alat GeNose. Jika kontrolnya tidak baik, otomatis akan memengaruhi pembacaan sensor. Dijelaskan Ani, software akan menampilkan hasil positif atau negatif. Namun seandainya hasil tes calon penumpang itu positif, hasilnya juga akan ditetapkan melalui analisa.
"Ada pengulangan hasil. Siapa tahu ada yang mungkin terpengaruh dari makan dan minum atau kondisi tertentu di mulutnya. Sehingga selama menunggu 30 menit, dianjurkan minum air putih dengan berkumur," lanjutnya.
Setelah dilakukan pengulangan, namun dari analisa kurvanya memang sama atau kecenderungan positifnya tinggi, barulah ditetapkan hasilnya positif. Jika calon penumpang sudah mendapat hasil positif dari tes GeNose, maka tidak diperkenankan beralih ke tes rapid antigen. Itu khusus di bandara.
"Kalau tes antigen di luar, itu hak calon penumpang. Tapi saat di bandara kan sudah kami laporkan siapa yang hasil tes GeNose-nya positif. Apakah lolos atau tidak, tergantung dari pihak kantor keamanan pelabuhan," tambah perempuan berhijab itu.
Konsep GeNose didesain on the spot untuk dilakukan sebelum melakukan penerbangan. GeNose hanya untuk 1 kali penerbangan atau 1×24 jam selama tidak meninggalkan bandara. Sebagai contoh, penumpang berangkat dari Bandara APT Pranoto kemudian transit ke Jakarta dan berlanjut ke Medan, GeNose masih diperbolehkan karena masih menjalani penerbangan dalam 1 hari yang sama.
Berdasarkan data yang terhimpun mulai pukul 05.30 hingga 14.00 Wita hari ini, sebanyak 66 orang sudah mendaftar secara online dan sudah terlayani sebanyak 51 orang. Sejauh ini, dibuka 4 loket GeNose dan besok kemungkinan akan ditambah 1 loket. Klinik menyediakan 7 alat. 5 alat diletakkan di masing-masing loket dan 2 alat cadangan. Sedangkan total petugas yang dikerahkan berjumlah 17 orang.
[YMD | RWT]
Related Posts
- Ayah dan Anak di Samarinda Diduga Aniaya Tetangga hingga Tewas
- Pakai Modus Kwitansi Fiktif, Polisi Samarinda Tangkap Pelaku Penggelapan Dana Perusahaan hingga Rp 126 Juta
- EducationUSA Hadir di UMKT, Permudah Akses Mahasiswa Kalimantan yang Ingin Kuliah di Amerika Serikat
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: Hujan Diprediksi Mengguyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia
- Tragedi Muara Kate di Paser Belum Usai, Natalius Pigai Justru Soroti Minimnya Peran Media