Kukar

Bangun Embung Jalan Usaha Tani dan Irigasi Terkoneksi, Distanak Kukar Ingin Wujudkan Pertanian Modern

Kaltim Today
21 September 2021 18:40
Bangun Embung Jalan Usaha Tani dan Irigasi Terkoneksi, Distanak Kukar Ingin Wujudkan Pertanian Modern
Kepala Distanak Kukar, Sutikno. (Istimewa).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar), Sutikno mengungkapkan, pada 2022 berencana akan membangun 100 embung dan 100 kilometer jalan usaha tani hingga 2026. Sebelumnya, ditargetkan 120 embung dan 120 km jalan usaha tani namun Dinas Perkebunan berkontribusi membangun 20 embung dan 20 km jalan.

Hal ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) 2021-2026.

"Insyaallah dalam perubahan ini kami sudah action, 2022 kami go. Semua perangkat sudah siap, artinya embung dan void atau lubang bekas tambang sudah ketemu titik-titiknya," kata Sutikno.

Dia menambahkan, kegunaan embung atau penampungan air ini sangat vital bagi petani terutama di musim kemarau. Diharapkan kedepan tidak ada lagi kesulitan air ketika musim kemarau melanda di Kukar agar produksi petani tidak lagi terganggu.

Apalagi target Bupati, ingin mewujudkan komoditi padi sawah di Kukar dalam setahun tiga kali panen. Mudah-mudahan target tersebut dapat tercapai dengan adanya void atau bekas lumbang tambang batu bara.

"Ini menjadi tantangan kami, teman-teman dilapangan berjibaku. Kami berharap embung ini menjadi sumber air yang sangat bermanfaat," jelasnya.

Sementara, jalan usaha tani sangat diperlukan lantaran membuat tatanan persawahan lebih rapi dan teratur. Selama ini akses jalan pertanian menjadi kesulitan tersendiri bagi petani dengan berbagai faktor yang dialami. Tak hanya itu ucap Sutikno, pihaknya juga akan membuat jaringan irigasi terintegrasi antar desa bahkan kecamatan.

"Kenapa kami buat pertanian berbasis kawasan karena ingin Kukar menjadi pilot projects pertanian modern. Jadi terintergrasi antaran jaringan irigasi antar desa seperti kawasan Sebulu dan Muara Kaman itu terkoneksi," ujar Sutikno.

Dia menambahkan, pembangunan ketiganya tidak hanya terfokus pada lima kawasan yang telah ditetapkan. Namun ada juga disejumlah tempat seperti Kecamatan Anggana atau Kota Bangun.

[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]

 



Berita Lainnya