Daerah

Berdampak Hilangkan Resapan Air Pertanian, 5 RT di Kelurahan Mangkurawang Menolak Aktivitas Tambang Ilegal

Supri Yadha — Kaltim Today 18 Januari 2024 17:06
Berdampak Hilangkan Resapan Air Pertanian, 5 RT di Kelurahan Mangkurawang Menolak Aktivitas Tambang Ilegal
Kawasan pertanian di Kelurahan Mangkurawang. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sejumlah ketua rukun tetangga (RT) dan warga di kawasan Spontan Mangkurawang, Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong sepakat menolak adanya aktivitas tambang ilegal di wilayahnya. Sebab dampak jangka panjang yang akan dirasakan yaitu hilangnya daerah resapan air bagi ratusan hektare lahan pertanian yang selama ini bergantung pada tadah hujan.

Penolakan ini berdasarkan rapat bersama para warga dan perwakilan ketua RT, lurah hingga penambang, yang diselenggarakan pada Rabu (17/1/2023) malam tadi.

Seorang warga bernama Fathur Rahman menjelaskan, daerah yang akan mereka tambang berada di RT 15 dengan luasan lahan kurang lebih 4 hektare. Namun sebanyak 5 RT di kawasan tersebut sepakat untuk menolak.

Meskipun warga menolak, namun lurah juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak bisa bertindak begitu saja, jika pemilik lahan memperbolehkan lahannya di tambang. Bahkan penambang bersedia memberikan bantuan kepada RT apabila diperkenan menjalankan aktivitasnya.

“Mereka (penambang) minta kesepakatan kami bersama kawan-kawan, artinya ketika dibolehkan nambang mereka janji akan memberikan fee per RT sekian-sekian. Tapi kami tetap menolak,” kata warga setempat, Kamis (18/1/2023).

Dia juga meminta Lurah Mangkurawang untuk memberikan fasilitas kepada seluruh kelompok tani (Poktan) untuk membahas perihal tersebut. Karena para petani lah yang akan merasakan dampaknya secara langsung.

Ia menyebutkan, lokasi penambangan berada di daerah perbukitan yang letaknya sekitar 300 meter dari pemukiman warga. Sedangkan jarak dengan kawasan persawahan kurang lebih 200 meter. Sementara, ratusan hektare lahan persawahan membutuhkan pasokan dan daerah resapan air. Jika daerah tersebut rusak, maka mata pencaharian petani pun akan hilang.

“Cuma lagi-lagi bicara tambang koridor pasti ada intervensi, itu yang dikhawatirkan para petani,” tandasnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya