Opini
Bimbingan Konseling Saat Pembelajaran Jarak Jauh
Oleh: Muhammad Khoiril Azmi (Guru Kelas 4 MIM Botoputih Tembarak Temanggung)
Pandemi Covid-19 yang sudah kurang lebih berjalan 1,5 tahun ini menyebabkan perubahan gaya hidup di semua lini. Tak ketinggalan pula ranah pendidikan, yang mengharuskan belajar mengajar dilakukan secara daring. Selama diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) oleh pemerintah, bimbingan konseling kurang diperhatikan bahkan sama sekali tidak diperhatikan. Tak sedikit sekolah dan pendidik hanya terfokus pada capaian Kompetensi Dasar (KD) saja.
Padahal realita dalam praktiknya, tak sedikit pula permasalahan peserta didik yang mengharuskan kehadiran dari seorang guru Bimbingan Konseling. Pada masa Pembelajaran Jarak Jauh tidak ada alasan lagi tidak melibatkan guru BK, karena banyak permasalahan-permasalahan siswa yang sangat pelik yang tidak bisa diselesaikan secara mandiri oleh orangtua atau wali siswa dan guru kelas saja. Sebagaimana yang kita ketahui, keahlian dan disiplin ilmu bimbingan konseling diperuntukkan untuk menyelesaikan problem-problem peserta didik.
Model Pembelajaran Jarak Jauh yang dicanangkan selama pandemi Covid-19 ini cenderung berpotensi membuka problem yang lebih berat, lebih banyak, serta lebih kompleks daripada sebelumnya ketika pembelajaran dilaksanakan di sekolah terlebih bagi beberapa daerah yang memang belum melek IT serta tingkat ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Dari hal seperti itulah, maka sangat urgent dan sangat dibutuhkan kepiawaian dari seorang guru Bimbingan Konseling untuk menyelesaikan msalah yang terjadi dan dapat memberi solusi yang terbaik.
Peran Utama
Berbagai upaya harus kita maksimalkan termasuk dengan melakukan bimbingan dan konseling, karena kita ketahui dengan sadar bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bukan berarti membuat masalah ikut jauh juga, bahkan bisa lebih dekat dan lebih berat karena ada jarak antara peserta didik dan guru Bimbingan Konseling.
Permasalahan yang muncul yang paling menonjol tidak lain adalah menurunnya nilai daripada karakter peserta didik. Hal ini dapat terlihat secara jelas dari cara peserta didik berkomunikasi dengan guru dan kesediaan peserta didik mematuhi perintah ketika diberikan materi bahan ajar, tugas, dan laporan orang tua mengenai sikap dan kelakuan peserta didik di rumah.
Kewajiban dan peran dari guru Bimbingan Konseling tidak bisa serta merta sepenuhnya digantikan oleh guru kelas atau guru mata pelajaran. Selain karena disiplin ilmu yang dikuasai, guru kelas atau guru mata pelajaran juga memiliki kesibukan dan kewajiban lain yang berupa administrasi dan lain sebagainya yang tidak memungkinkan akan terus fokus pada penyelesaian permasalahan siswa.
Guru Bimbingan Konseling sangat erat kaitannya dengan nilai pendidikan karakter peserta didik yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi hasil capaian belajar peserta didik. Guru Bimbingan Konseling berkewajiban memberikan penguatan-penguatan, memberikan suplemen, memeberikan tips-tips kepada peserta didik agar peserta didik tetap semangat, fokus, dan senang dalam menjalani pembelajaran selama dicanangkannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.
Guru Bimbingan Konseling juga berkewajiban memberikan dorongan-dorongan penyemangat agar siswa tidak cemas, tidak takut, dan tidak putus asa dalam mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh ini serta memberikan penjelasan tentang menjaga kesehatan dan sebagainya. Selain hal tersebut, guru Bimbingan Konseling juga membantu menjembatani komunikasi antara orang tua peserta didik dengan guru untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang menimpanya.
Sebagai upaya meminimalisir permasalahan-permasalahan yang mungkin akan terjadi, pihak sekolah harus menyosialisasikan kepada peserta didik dan orang tua peserta didik tentang bagaimana penggunaan dan pemanfaatan teknologi dan media selama Pembelajaran Jarak Jauh.
Peserta didik yang tidak dapat dihubungi, maka wali kelasnya wajib lapor kepada orang tua peserta didik. Kemudi orangtua atau wali peserta didik dapat menasihati dan mengarahkan anaknya untuk mengumpulkan tugas ke sekolah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan dari sekolah. Jika dengan cara begitu belum teratasi, maka guru Bimbingan Konseling akan membantu untuk berkomunikasin dan berhubungan atau datang secara langsung ke rumah yang bersangkutan.
Kunci Pendidik
Dalam praktiknya, guru Bimbingan Konseling dapat membuat video atau film yang berisi motivasi dan dorongan, kemudian dikirim ke semua grup kelas masing-masing sebagai pencerahan dan penyemangat sehubungan dengan dicanangkannya Pembelajaran Daring atau Pembelajaran Jarak Jauh.
Proses pembelajaran dan bimbingan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai aplikasi yang dapat mempermudah berhubungan antara siswa, guru, dan orang tua. Seperti halnya WhatsApp, Google Meet, Zoom Meet, Google Clasroom, Google form, Jitsi, Skype, dan lain-lain.
Seorang guru Bimbingan Konseling pada saat ini haruslah melek IT supaya dapat mengimbangi kenutuhan pesert didik. Guru Bimbingan Konseling diberikan kebebasan untuk memilih aplikasi yang kiranya paling mudah untuk digunakan dan paling efisien. Yang paling mudah dan paling familiar adalah menggunakan WhatsApp Group sebagai pusat koordinasi.
Guru Bimbingan Konseling bersama dengan guru kelas berkordinasi melayani jika ada peserta didik atau orang tua yang ingin berkonsultasi terkait dengan permasalahan-permasalahan atau kendala-kendala yang terjadi baik bagi peserta didik maupun orang tua selama pembelajaran dilakukan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh.
Peran dari guru Bimbingan Konseling sangat urgent dalam menyukseskan pembelajaran selama Pembelajaran Jarak Jauh ini masih dicanangkan. Guru Bimbingan Konseling harus dapat memastikan bahwa peserta didik selama pembelajaran jarak jauh yang dilakukan di rumah berjalan dengan baik.
Dalam praktiknya seorang guru Bimbingan Konseling harus memperhatikan berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan yang dimiliki peserta didik. Beberapa alasan yang harus diperhatikan diantaranya jarak rumah dari sekolah, kondisi ekonomi orang tua, kepemilikan HP, akses internet, dan lain-lain.
Peran Kuat
Guru bimbingan Konseling memiliki peran yang sangat penting selama Pembelajaran Jarak Jauh masih berlangsung. Dorongan, motivasi dan penyemangat merupakan hal yang harus dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling terhadap pesert didik. Kemampuan dan pengetahuan yang terbatas merupakan hal yang dapat menurunkan motivasi dan semangat peserta didik. Selain hal tersebut, pembelajaran yang biasanya dilakukan secara langsung tatap muka kemudia diganti dengan melihat video rekaman atau video konferensi tentu juga akan menurunkan semangat dan daya minat belajar peserta didik.
Keadaan dan situasi beginilah guru Bimbingan Konseling dibutuhkan. Dorongan, motivasi, penguatan atau bimbingan dan konseling dilakukan dengan daring atau online. Apabila tidak bisa menyelesaikan permasalahan dan hambatan yang terjadi dapat secara langsung datang ke rumah yang bersangkutan tetapi tetap harus memperhatikan protokol kesehatan.
Seorang guru Bimbingan Konseling juga harus menjadi jembatan untuk berkomunikasi antara sekolah dengan orang tua. Hal tersebut dilaksanakan ketika dibutuhkan oleh kepala sekolah, wali kelas, atau guru mapel saat membutuhkan untuk berkomunikasi, seperti misalnya keterlambatan pengumpulan tugas, atau ada problem tertentu yang mengharuskan ada jembatan antara kedua pihak. Selain daripada itu, guru Bimbingan Konseling juga dapat membantu orang tua dalam pengawasan agar anak tetap semangat belajar dan tidak kalah dengan media sosial atau game online.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Related Posts
- Guru Diharapkan Jadi Benteng Moral bagi Siswa di Tengah Ancaman Pengaruh Negatif
- Andi Singkeru Tegaskan Pentingnya Pengawasan untuk Pastikan Kualitas Guru
- Disdikpora PPU Minta Guru Jadi Pilar Moral di Tengah Tantangan Era Digital
- Disdikpora PPU Imbau Masyarakat untuk Hargai Guru dan Hindari Penyelesaian Hukum
- Atasi Ketimpangan Pendidikan, Mendikdasmen Usulkan Penempatan Guru PPPK di Sekolah Swasta