Advertorial

BPBD PPU Hadapi Tantangan Sarana dalam Penanganan Bencana Kekeringan dan Laut

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 19 Oktober 2024 19:12
BPBD PPU Hadapi Tantangan Sarana dalam Penanganan Bencana Kekeringan dan Laut
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Meskipun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) sudah memiliki sumber daya manusia yang memadai, keterbatasan sarana dan prasarana menjadi tantangan utama dalam menghadapi bencana. 

Kepala BPBD PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, menyampaikan bahwa meskipun kesiapan personel sudah cukup baik, kendala alat menjadi hambatan yang signifikan dalam pelaksanaan tugas di lapangan, terutama saat terjadi bencana kekeringan dan operasi di laut.

"Selama ini penanganannya dilakukan BPBD dengan keterbatasan alat, jadi memang itu menjadi tantangan. Kalau dari sisi sumber daya manusia, kami sudah cukup," ujar Sukadi. 

Menurutnya, BPBD PPU telah siap secara personel dalam menghadapi berbagai situasi darurat, tetapi tanpa dukungan peralatan yang memadai, upaya tersebut tidak bisa berjalan maksimal.

Sukadi menyoroti pentingnya pengadaan tangki air sebagai salah satu sarana krusial yang sangat dibutuhkan masyarakat, terutama saat musim kekeringan tiba. Wilayah PPU sering menghadapi kekeringan yang mengganggu pasokan air bersih di sejumlah daerah. 

BPBD kesulitan menanggulangi masalah ini karena keterbatasan tangki air untuk mengangkut dan mendistribusikan air bersih kepada masyarakat terdampak.

"Yang kami butuhkan saat ini yaitu sarana untuk pencarian di laut. Kami tidak punya speed boat yang memadai. Kemudian, sarana untuk air bersih, karena tangki air sangat diperlukan untuk keperluan masyarakat jika terjadi kekeringan," lanjutnya.

 Speed boat, menurut Sukadi, juga menjadi salah satu kebutuhan penting untuk penanganan bencana di laut, terutama ketika harus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) di perairan.

Saat ini, BPBD PPU masih mengandalkan bantuan dari Basarnas atau BPBD Balikpapan untuk penanganan bencana di perairan, seperti operasi pencarian korban tenggelam. Namun, keterbatasan ini membuat BPBD PPU harus bergantung pada pihak lain, yang bisa menyebabkan penundaan dalam operasi penyelamatan.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya