Advertorial

Dari Deflasi ke Aksi, Margono Dorong Bela Beli Demi Petani PPU

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 02 Juni 2025 14:04
Dari Deflasi ke Aksi, Margono Dorong Bela Beli Demi Petani PPU
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU, Margono Hadi Sutanto. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Akhir tahun 2024 menjadi titik balik bagi Margono Hadi Sutanto, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). 

Ketika sebagian besar mata tertuju pada laporan tahunan inflasi, ia justru terpaku pada satu fenomena lokal: deflasi yang menekan harga beras petani setempat. Bukan kabar baik, kata Margono, karena di balik angka yang tampak menyejukkan itu, ada jeritan yang nyaris tak terdengar dari para petani.

"Makanya, kemarin kita deflasi di akhir tahun. Beras kita enggak laku. Dari situ saya tergerak. Saya bilang ke anak-anak. Ini loh, ngendalikan inflasi dan deflasi. Masa kita enggak berbuat apa-apa? Ini petani kita lagi enggak laku, lagi teriak-teriak," ujar Margono saat ditemui pekan lalu.

Ia tidak menyalahkan pasar. Tidak pula menyalahkan kebijakan pusat. Tapi ia juga tidak mau berpangku tangan. Dalam kondisi seperti itu, menurutnya, justru pemerintah daerah harus hadir dalam bentuk paling konkret—menjadi pembeli.

Dari situlah program Bela Beli produk lokal kembali digalakkan. Dimulai dari lingkungan kantornya sendiri, Margono mewajibkan pegawai di Dinas KUKM Perindag untuk membeli beras petani lokal sebanyak lima kilogram setiap bulan. Tak banyak, tapi ia yakin, jika dilakukan konsisten dan meluas ke dinas lain, langkah kecil ini bisa menjadi intervensi ekonomi yang nyata.

"Setiap bulan 5 kg saja enggak apa-apa. Ini yang dari Balikpapan saja setiap bulan bawa beras," ujarnya sambil menyiratkan ironi bahwa daerah tetangga justru lebih siap membawa masuk barang, sementara produk lokal sendiri justru tak terserap.

Apa yang dilakukan Margono bukan sekadar instruksi. Ia memfasilitasi langsung jalur distribusi dari petani ke pegawai melalui unit Korpri di dinas. Produk dikemas rapi oleh kelompok tani dari desa seperti Labangka Barat, dan didistribusikan rutin ke kantor setiap bulan. Total, dalam satu bulan, pembelian dari satu dinas bisa mencapai lima kuintal.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya