Advertorial
Camat Tenggarong Seberang Khawatir Regenerasi Petani Terhenti, Anak Muda Kian Enggan ke Sawah

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Camat Tenggarong Seberang Tego Wuyono menyoroti persoalan serius yang tengah dihadapi wilayahnya dimana semakin sedikit anak muda yang mau turun ke sawah. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengancam keberlanjutan sektor pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung masyarakat setempat.
Menurutnya, pola pikir generasi muda kini mulai bergeser. Banyak di antara mereka yang lebih tertarik pada pekerjaan instan dan cepat menghasilkan uang dibanding menunggu panen berbulan-bulan.
“Sekarang jarang yang mau turun ke sawah. Anak-anak muda lebih memilih pekerjaan yang praktis, mungkin yang tinggal duduk dan langsung dapat hasil,” ujarnya.
Tego menyebut, situasi ini membuat pihak kecamatan harus memikirkan strategi baru agar pertanian tetap diminati. Ia mengaku khawatir, jika tidak dilakukan langkah konkret, generasi petani yang kini rata-rata berusia 50 tahun ke atas akan hilang tanpa penerus.
“Kalau tidak dipikirkan dari sekarang, generasi petani bisa punah, sawahnya nanti tidak ada yang menggarap,” tegasnya.
Selain faktor minat, perbandingan pendapatan juga menjadi persoalan. Profesi petani dianggap kurang menarik karena hasilnya tidak bisa dirasakan cepat.
“Kalau kerja harian atau ojek, seminggu sudah dapat uang. Sementara bertani butuh waktu lama sampai panen,” tambahnya.
Ia menilai, tantangan regenerasi petani bukan hanya soal ekonomi, tapi juga mindset dan gaya hidup generasi muda yang kian jauh dari dunia pertanian. Karena itu, pemerintah kecamatan akan berupaya menawarkan pendekatan baru agar sektor ini tetap relevan dan menarik.
“Sekarang kami sedang memikirkan bagaimana menawarkan pertanian ini agar tetap menarik dan menjanjikan,” ungkapnya.
Tego mengingatkan, wilayah Tenggarong Seberang merupakan daerah transmigrasi yang dulunya dikenal sebagai sentra pertanian. Hampir seluruh warga menggantungkan hidup dari hasil sawah.
“Dulu mayoritas warga di sini hidup dari pertanian. Tradisi itu jangan sampai hilang,” tuturnya.
Ia ingin kolaborasi antara pemerintah dan kelompok tani bisa mendorong generasi muda ke dunia pertanian, sehingga sektor ini bisa kembali membanggakan.
“Kami ingin semangat dan tradisi bertani tetap hidup di Tenggarong Seberang,” tutupnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- Desa Bukit Raya Dorong Regenerasi Petani, Pertanian Jadi Andalan Ekonomi Warga
- PT Berau Coal Salurkan Ratusan Ribu Bibit Kakao untuk Perkuat Ekonomi Petani
- Teknologi Jadi Kunci Bangkitkan Petani Muda di Kukar
- Harga TBS Sawit di Kaltim Terus Melemah, Petani Perlu Waspada
- Dari Deflasi ke Aksi, Margono Dorong Bela Beli Demi Petani PPU