Advertorial

Kelompok Wanita Tani Kota Bangun III Sulap Rosella Jadi Produk Unggulan Desa

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 13 Oktober 2025 10:26
Kelompok Wanita Tani Kota Bangun III Sulap Rosella Jadi Produk Unggulan Desa
Ilustrasi. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Bunga rosella yang berwarna merah cerah kini menjadi simbol baru pemberdayaan perempuan di Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara (Kukar). Melalui tangan kreatif Kelompok Wanita Tani (KWT), tanaman herbal ini disulap menjadi beragam produk bernilai jual tinggi.

Mulanya, rosella hanya tumbuh sebagai tanaman hias di pekarangan warga. Namun berkat pendampingan dari pemerintah desa, para perempuan di KWT mulai melihat potensi besar di balik kelopak bunga itu. Dari situ lahirlah produk seperti teh herbal, sirup, dan manisan rosella yang kini mulai dikenal luas di pasar lokal.

Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, mengatakan bahwa inisiatif KWT tidak hanya menggerakkan ekonomi, tapi juga menguatkan posisi perempuan dalam pembangunan desa.

“Rosella ini bukan sekadar tanaman. Ia menjadi simbol bagaimana perempuan bisa berperan besar dalam ekonomi desa melalui kreativitas dan kerja sama,” ujarnya.

Pemdes turut memberikan dukungan melalui pelatihan pengolahan produk, peningkatan kualitas kemasan, hingga membantu membuka jaringan pemasaran. Kini, produk rosella dari Kota Bangun III bahkan sudah mulai dilirik sebagai oleh-oleh khas daerah.

Ketua KWT menuturkan, antusiasme anggotanya terus meningkat seiring bertambahnya pesanan produk olahan. “Kami tidak menyangka rosella bisa sejauh ini. Sekarang hasilnya membantu menambah pendapatan keluarga,” katanya.

Selain manfaat ekonomi, kegiatan ini juga menumbuhkan solidaritas di kalangan perempuan desa. Mereka rutin berkumpul untuk berbagi pengalaman dan saling membantu dalam produksi.

Lilik berharap, keberhasilan KWT menjadi inspirasi bagi kelompok perempuan lain di Kukar. “Kalau kita bisa mengelola potensi lokal dengan semangat, hasilnya pasti besar. Rosella adalah bukti nyata bahwa kreativitas bisa menggerakkan ekonomi desa,” pungkasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya