Samarinda
Demi Entaskan Kemiskinan, Dinsos Samarinda Berencana Bentuk 27 Kelompok Usaha Bersama
Kaltimtoday.co, Samarinda - Salah satu permasalahan sosial yang ada di Samarinda adalah kemiskinan. Dalam hal ini, Pemkot Samarinda tengah berupaya untuk mengentaskan itu.
Salah satunya dengan mendirikan Kelompok Usaha Bersama (KUB). Dijelaskan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda, Isfihani bahwa, 1 KUB memerlukan biaya sebesar Rp 30 juta. Tahun ini, rencananya akan dibentuk 27 KUB. 1 KUB akan diisi oleh 10 orang. Sehingga, total keseluruhan ada 270 orang. Mereka yang akan menjalankan KUB adalah orang-orang yang berkategori tidak mampu.
"Harapan saya, rekrutmennya nanti yang bagus. Kategorinya bisa yang punya penghasilan rendah dalam sehari. Orang-orang itu yang kami rekrut. Lalu kami kelompokkan dalam 1 KUB. Baru bisa berjalan," jelas Isfihani.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda, jumlah penduduk miskin (dalam ribu jiwa) pada 2018 tercatat 39,23, 2019 ada 39,80, kemudian menaik pada 2020 sebanyak 41,92. Sementara itu, berdasarkan keterangan data dari BPS Kaltim, masyarakat yang dikategorikan miskin terbanyak ditemukan di Kecamatan Samarinda Utara.
"Harusnya di sana (Samarinda Utara) lebih banyak KUB-nya. Mudah-mudahan, by name by address. Baru kami bentuk KUB. Sama seperti kami beri modal usaha dan kontainer. Warga yang dapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga bisa beli di KUB," lanjutnya.
Baca Juga: Brantas Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Kaltim Gandeng 38 Perusahaan untuk Bangun Rumah Layak Huni
Baca Juga: Upaya Tanggulangi Kemiskinan, OIKN dan Kemenko PMK Gelar Seminar Nasional di Hotel Astara BalikpapanLihat postingan ini di Instagram
Harapannya, kualitas pangan yang disediakan di KUB juga bagus. Jangan sampai ada produk yang buruk atau sudah mendekati tanggal kedaluwarsa.
Selanjutnya soal Program Keluarga Harapan (PKH). Mengutip dari situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos), bantuan komponen untuk setiap jiwa dalam keluarga PKH terdiri atas ibu hamil dengan Rp 2,4 juta. Anak usia dini juga Rp 2,4 juta. Lalu anak SD dapat bantuan Rp 900 ribu. SMP mendapat Rp 1,5 juta, SMA dengan Rp 2 juta. Penyandang disabilitas berat mendapat Rp 2,4 juta dan lanjut usia juga Rp 2,4 juta. Bantuan komponen diberikan maksimal untuk 4 jiwa dalam 1 keluarga.
"1 keluarga bisa saja dapat 4 bantuan komponen. Tapi bisa jadi hanya dapat 1. Misal ibunya tidak hamil, ayahnya belum masuk usia lanjut. Jadi hanya anak-anaknya yang masih sekolah bisa dapat," tambah Isfihani.
Soal Universal Health Coverage (UHC) pun jadi hal yang akan terus digencarkan. Diketahui jumlah penduduk Samarinda sekitar 800 ribu sekian. Harapannya, 98 persen masyarakat bisa ter-cover di BPJS Kesehatan. Sebab saat ini hanya 92 persen yang tercover.
"Untuk memenuhi UHC, kami sudah ada persiapan data kekurangannya ada 40 ribu masyarakat. Kalau 40 ribu itu masuk BPJS, kami sudah memenuhi IHC. Itu selama pusat dan provinsi tidak mengurangi kuota," tutupnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Prabowo Janjikan Kemiskinan di Indonesia Hilang Jika Menang Pilpres 2024
- Isran Noor Beberkan Program Rumah Layak Huni untuk Entaskan Kemiskinan di Kaltim
- Dalam Tiga Tahun Terakhir, Angka Kemiskinan di Kaltim Turun Signifikan
- APBD-P 2023 Capai Rp 11,8 Triliun, Bupati Kukar Fokus Selesaikan Konektivitas Infrastruktur dan Kemiskinan
- Sejumlah Fraksi DPRD Kukar Soroti Angka Kemiskinan yang Tinggi dan Minimnya Serapan Anggaran