Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda terpilih sebagai salah satu kota yang nantinya memiliki  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk mengelola sampah medis dan Limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Hal tersebut disampaikan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Samarinda, Nurrahmani. Dia mengatakan, dua hari lalu sudah menerima surat dari KLHK, karena Samarinda dinilai sudah siap dan layak mengelola sampah medis dan Limbah B3.

“Tinggal kelengkapannya dari PUPR terkait RTRW dan dukungan Wali Kota Samarinda,” ucap Yama sapaan karibnya, saat dijumpai di ruang kerjanya di Jalan MT Haryono, Kamis (20/5/2021).

Dia menyampaikan, untuk lokasi TPA khusus sampah medis (limbah B3) nantinya ada di Palaran.

Baca Juga: DLH Samarinda Rekrut 80 Operator Insinerator, Warga Sekitar Jadi Prioritas

 

Baca Juga: DLH Samarinda Anugerahkan Bank Sampah Terbaik 2025, Dorong Semangat Warga Kelola Sampah Bernilai Ekonomi

Baca Juga: DPRD Samarinda Godok Raperda Air Limbah Domestik, Libatkan Dinas PUPR hingga DLH

Baca Juga: Kaji Layanan Pengambilan Sampah Langsung ke Rumah, DLH Samarinda Berencana Naikkan Retribusi Kebersihan

View this post on Instagram

Baca Juga: Rawat Sungai Karang Mumus selama 8 Tahun, Misman Masuk Nominasi Penghargaan Kalpataru 2023

Baca Juga: Berbagai Cara Dilakukan DLH Samarinda Demi Tingkatkan Indeks Kualitas Air

Baca Juga: Tinjau Langsung Lokasi Calon TPA Abadi, DLH Samarinda Sebut Bakal Dilakukan Bertahap

Baca Juga: TPA Sambutan Perlu Pemasangan Jaringan Listrik Demi Kepentingan Operasional

Baca Juga: DLH Samarinda Masih Terus Persiapkan Pembangunan TPA Abadi di Batu Cermin

Baca Juga: Pemindahan Aktivitas dari TPA Bukit Pinang ke Sambutan Sudah Dilakukan Bertahap

Baca Juga: Pemkot Samarinda Berencana Bangun TPA Abadi, 50 Hektare Lahan Dibutuhkan, Kawasan Batu Cermin Jadi Opsi

Baca Juga: Terjunkan Relawan ke 10 Kecamatan, DLH Samarinda Targetkan 5.000 Liter Jelantah untuk Sulap Destinasi Wisata

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Baca Juga: Pakem Expo Resmi Dibuka, Pemkab Kukar Komitmen Wujudkan Generasi Milenial Jadi Pengusaha

Disana (Palaran) disediakan lahan 30 hektare. Namun, hanya 2 hektare saja dipergunakan untuk TPA tersebut.

“Jadi limbah medis dari Rumah Sakit di Samarinda yang sekarang diangkut ke Balikpapan dan Tenggarong tidak perlu lagi jauh-jauh. Karena Samarinda akan memiliki TPA khusus sampah medis,” terangnya.

Bahkan, adanya TPA medis nanti mampu menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) kedepannya.

Bukan itu saja, harganya pun nantinya lebih efisien. Kata Yama, jika di Tenggarong sekitar 10 ton sampah medis dihargai kurang lebih Rp13 juta.

“Kalau Samarinda akan lebih murah dan efisien,” ucapnya memungkasi.

[IN | NON | ADV DLH SAMARINDA]