Kukar
Disnaker: Pencari Kerja Bontang Lebih Dominan Melamar Kerja Proyek
Kaltimtoday.co, Bontang – Jumlah pencari kerja yang mendaftar di Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang mencapai 2.130 per April 2022. Sementara jumlah lowongan kerja yang terdaftar hanya sebanyak 870 lowongan. Pun, penempatan tenaga kerja yang hanya 330 orang dari total pencari kerja sebanyak 2.130 pendaftar.
Cukup minimnya jumlah lowongan kerja dengan penempatan tenaga kerja Bontang, dikatakan Pengantar Kerja Disnaker Bontang, Ridwansyah lantaran banyaknya pencari kerja yang lebih tertarik mendaftar kerja proyek.
“Kalau ada perusahaan yang melakukan shutdown atau turn around (TA), pasti jumlah pelamar atau yang membuat kartu kuning alias pendaftar kerja akan membludak,” terang Ridwansyah saat ditemui di ruangannya, Senin (13/6/2022).
Selama ini, kata Ridwan, dilihat dari stigma masyarakat, pencari kerja di Bontang lebih tertarik pada pekerjaan proyek. Hal tersebut lantaran kualifikasi untuk pekerjaan shutdown atau TA tidak terlalu berat, seperti helper. Sehingga pekerjaan tersebut paling banyak peminatnya.
“Sementara untuk lowongan kerja biasa, perbankan agak kurang peminatnya,” ujar Ridwan.
Untuk mengantisipasi hal itupun, pihak Disnaker Bontang mengarahkan agar pencari kerja di Bontang meningkatkan kompetensinya. Tujuannya, agar setiap kualifikasi yang terdapat dalam lowongan kerja bisa terpenuhi.
“Makanya Disnaker juga banyak membuka pelatihan kewirausahaan seperti menjahit tas, membuat sepatu. Itu supaya ke depannya peserta pelatihan bisa membuka usaha sendiri,” ungkapnya.
Setiap tahu, lanjut Ridwan, terjadi ketimpangan antara pencari kerja yang mendaftar dengan lowongan kerja dan penempatan kerja. Karena memang banyak perusahaan yang membuka lowongan kerja dengan kualifikasi tinggi, seperti PT KNI dan perusahan lainnya.
“Tetapi kalau memang ada pencari kerja yang menyerahkan lamaran, tetap kami terima,” imbuhnya.
Ridwansyah juga menyatakan, biasanya pihaknya bisa bernegosiasi kualifikasi usia, agar tidak ada diskriminasi. Tapi untuk kualifikasi lainnya pihaknya tak bisa bernegossiasi.
“Kami kembalikan lagi spesifikasi lowongannya. Karena jangan sampai nanti diterima, tapi saat kerja ternyata tidak bisa,” ucapnya.
Sehingga, karakteristik pencari kerja dan penempatan kerja di Bontang memang terbilang unik. Karena, kata Ridwan, kalau saat pencari kerja bekerja di satu proyek, otomatis massuk di penempatan. Tapi karena hanya sebulan proyeknya, otomatis bulan berikutnya, pencari kerja tersebut masuk lagi dalam daftar pencari kerja.
“Kami tak bisa menolak, memang saat dia ditempatkan, perusahaan melapor, hapus dari sistem pencari kerja. Tak lama, pencari kerja tersebut mendaftar lagi dengan alasan kontrak sudah selesai, dan memang yang bersangkutan mau mencari kerja lagi,” pungkasnya.
[RIR | NON | ADV DISKOMINFO BONTANG]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Interupsi dalam Rapat Paripurna, Winardi Soroti Penanganan Sampah di Bontang
- DPRD Bontang Resmi Lantik Dua Anggota PAW Pengganti Agus Haris dan Aswar
- Sofyan Hasdam Pastikan Tapal Batas Kampung Sidrap Kembali Dibahas Usai Pelantikan Kepala Daerah
- Gelar Silaturahmi, IKA Unhas Pertegas Komitmen Mengawal Pembangunan Bontang
- ASN Pemkot Bontang di Kelurahan Gunung Telihan Positif Narkoba, BNN Lakukan Assesment