Samarinda
DLH Samarinda: Pengelolaan Limbah Wajib Dilakukan dan Harus Sesuai Aturan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Kebersihan dan keasrian lingkungan sudah sepatutnya dilestarikan. Hal tersebut juga berlaku bagi pelaku usaha atau industri yang menghasilkan limbah. Di mana limbah harus diolah secara baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani pengelolaan limbah dalam berbagai sektor industri harus dilakukan secara tepat. Sehingga dapat memitigasi dampak buruk terhadap lingkungan.
Perempuan yang akrab disapa Yama ini menjelaskan, limbah memang sudah seharusnya dibuang. Namun, pengelolaannya pun harus memerhatikan beberapa hal agar tidak mencemari lingkungan.
"Contoh limbah cair dari rumah sakit atau darah pemotongan hewan. Itu harus dikelola dengan baik. Kalau tidak jelas akan ada dampaknya pada lingkungan," terangnya, Rabu (28/4/2021).
Baca Juga: Lindungi Lingkungan selama Lebaran 2024, Pemkot Samarinda Imbau Masyarakat Simpan Sampah 2 Hari
Baca Juga: Nudge Theory dan Perubahan PerilakuView this post on Instagram
“Limbah medis juga boleh cuma harus dikelola dengan pihak ketiga misalnya pakai pembakaran yang sesuai dengan aturan. Bukan asal bakar limbah, kaya bakar sampah gitu misalnya," sambungnya.
Untuk limbah manufaktur pabrik yang menghasilkan asap pun tidak boleh sembarangan melakukan pembakaran. Terlebih, sampai menimbulkan bau tidak sedap.
"Asapnya harus putih dan tidak berbau supaya enggak mencemari lingkungan masyarakat. Itu harus limbah yang dikelola dengan baik," pungkas Yama.
[IN | NON | ADV DLH SAMARINDA]
Related Posts
- Jaga Kebersihan Lingkungan, DLHK bersama Masyarakat Kukar Gelar Aksi World Cleanup Day
- Kolaborasi IYD bersama Komunitas dan Kafe Samarinda, Ratusan Botol Plastik Disulap Jadi Tempat Sampah Bernilai
- 88 Karyawan ACE Hardware Samarinda Bersihkan 344,5 Kg Sampah di Taman Tepian Mahakam
- bank bjb KC Denpasar Aplikasikan Pergub Bali MASARI Sampah, Tukar Sampah dengan Polis Asuransi
- DLH Targetkan Samarinda Bebas Sampah pada 2030