Internasional
Donald Trump Tolak Gaji Presiden AS Rp6,2 Miliar, Ikuti Jejak Pemimpin Terkaya
Kaltimtoday.co - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengumumkan keputusannya untuk menolak menerima gaji presiden selama masa jabatan keduanya yang dimulai pada Januari 2025. Trump menyatakan bahwa langkah ini adalah keputusan yang tepat dan bukan untuk mencari pujian.
"Presiden AS dibayar sekitar US$400.000 per tahun (setara dengan Rp6,2 miliar), tetapi saya tidak akan menerima apa pun. Ini adalah langkah yang menurut saya baik untuk dilakukan," kata Trump dalam wawancara eksklusif dengan Kristen Welker dari NBC News pada 9 Desember 2024.
Keputusan ini mengingatkan pada beberapa presiden sebelumnya yang juga menolak gaji atau menyumbangkannya untuk amal. Salah satu contohnya adalah Theodore Roosevelt dan John F. Kennedy, yang menyumbangkan seluruh gaji mereka selama menjabat. Bahkan, presiden pertama Amerika Serikat, George Washington, awalnya menolak menerima gaji pada tahun 1789. Namun, ia akhirnya setuju untuk menerimanya agar memastikan presiden di masa depan tetap mendapatkan kompensasi, tanpa memandang kondisi finansial pribadi mereka.
Ketika ditanya lebih lanjut, Trump menjelaskan bahwa keputusannya bukan sekadar untuk mencari perhatian, melainkan sebagai bagian dari prinsip yang ia pegang teguh. "Tidak banyak presiden yang melakukan ini. Mungkin Roosevelt, Kennedy, atau Washington. Tetapi, saya tidak yakin sepenuhnya terkait detail sejarah ini," tambahnya.
Donald Trump sebelumnya telah menepati janji serupa selama masa jabatan pertamanya pada 2017-2021. Berdasarkan laporan dari Forbes, Trump menyumbangkan setidaknya US$1,4 juta dari total gajinya untuk mendukung berbagai lembaga pemerintah, termasuk Departemen Urusan Veteran dan Layanan Taman Nasional. Langkah ini menjadi salah satu sorotan selama kepemimpinannya, memperkuat citranya sebagai pemimpin yang berkomitmen pada pelayanan publik.
Langkah Trump untuk menolak gaji presiden di masa jabatan kedua mencerminkan prioritasnya pada isu-isu besar, seperti kebijakan ekonomi dan keamanan nasional. Dengan mengambil keputusan ini, Trump kembali menunjukkan komitmennya terhadap tradisi pemimpin Amerika yang mengutamakan pengabdian ketimbang keuntungan finansial.
Sebagai presiden dengan latar belakang bisnis yang sukses, Trump mengirimkan pesan bahwa jabatan presiden lebih dari sekadar pekerjaan—melainkan kesempatan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Donald Trump Ancam Hancurkan Iran Berkeping-keping Jika Terbukti Terlibat dalam Upaya Pembunuhannya
- Presiden Joe Biden Umumkan Mundur dari Pencalonan Pilpres 2024
- Ahli Peringatkan Potensi Perang Saudara di Amerika Serikat Setelah Percobaan Pembunuhan Trump
- Duduki Posisi Komisaris MIND ID, Intip Profil Grace Natalie dan Gaji Fantastisnya
- Berapa Gaji Pantarlih di Pilkada 2024? Intip Nominal dan Tanggung Jawabnya