Advertorial

Doris Minta Pemkot Segera Tentukan Penlok SMP di Balikpapan Tengah

Arif — Kaltim Today 23 Juni 2023 10:43
Doris Minta Pemkot Segera Tentukan Penlok SMP di Balikpapan Tengah
Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Doris Eko Rian Desyanto. (DPRD Balikpapan)

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Sektor pendidikan menjadi atensi banyak pihak, termasuk dari anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Doris Eko Rian Desyanto. 

Menurutnya, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dilaksanakan setiap tahun, selalu menjadi tantangan bagi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan yang saat ini dipimpin ol4h Irfan Taufik.

Adapun tantangan yag dihadapi Disdikbud, kata Doris, yakni upaya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan agar bisa menyeimbangkan antara jumlah peserta didik yang lulus dari jenjang SD, menuju jenjang yang lebih tinggi yakni SMP. 

"Kalau Balikpapan Tengah belum ada Penlok (Penetapan Lokasi), masih dicari pemerintah kota," ujar Doris, ditemui di ruang Komisi IV DPRD Balikpapan. 

Dia menyebut, pembangunan sekolah baru di Balikpapan harus dilaksanakan pada 2024 mendatang. Sebab Pemkot Balikpapan bersama DPRD Balikpapan telah menetapkan anggaran senilai sekitar Rp20 miliar untuk masing-masing pembangunan sekolah di Balikpapan Tengah dan di Balikpapan Timur. 

"Kalau di Balikpapan Timur sudah mengerucut. Ada dua lokasi di sana. Namun lokasi tepatnya kami belum mendapat informasi," katanya. 

Menurut Doris, pemerintah terus mengupayakan penetapan lokasi yang tepat untuk dibangun sekolah di Balikpapan Tengah. 

Namun dengan minimnya lahan dan kepadatan pemukiman di kawasan Balikpapan Tengah, membuat Pemkot Balikpapan belum dapat menentukan pilihan lokasinya sampai saat ini. 

Adapun lahan pembangunan sekolah yang ideal, kata dia, berkisar di luasan lahan 1 sampai 2 hektare. 

"Minimal satu hektare untuk pembangunan sekolah. Kalau memang memungkinkan, di daerah Beller masih ada beberapa lokasi yang kosong," katanya. 

Menurutnya, yang penting pemilihan lokasi itu sesuai dengan prosedur. Lahannya tidak bermasalah, sehingga proses pembangunannya bisa segera dilaksanakan. 

"Jangan sampai sekolah sudah jadi, baru tanah itu digugat. Jangan sampai terjadi seperti itu lagi," tambahnya. 

Selain itu, Doris mengatakan terus memantau progres pembangunan Sekolah Terpadu yang lokasinya berada di Perumahan Regency. Menurutnya, berdasarkan hasil evaluasi dalam Inspeksi Mendadak (Sidak), bahwa pihak yang mengerjakan proyek tersebut dituntut untuk mencapai progres pembangunan sekolah sekitar 8 persen dari total rencana pembangunan. 

"Kalau akhir bulan ini tidak tercapai, akan kami sidak lagi. Tidak perlu ada pemanggilan, langsung sidak saja lah. Karena kalau (laporan) di atas kertas kan pasti benar semua," tegasnya. 

Dia mengaku, mendapat informasi terkait penambahan jumlah pekerja. Namun Doris Eko menilai, informasi itu bukan yang utama, melainkan progres dan penyelesaian pembangunan sekolah tersebut.

[RWT | ADV DPRS BALIKPAPAN]



Berita Lainnya