Advertorial
DPPKB Sebut Kunjungan Posyandu di Samarinda Meningkat, Capai 61,34% di Juli 2024
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda menyebutkan bahwa adanya peningkatan kunjungan posyandu terkait pengukuran balita di Samarinda, naik menjadi 61,34 persen di awal Juli 2024, yang sebelumnya hanya sekitar 20 persen di tahun 2023.
Menyikapi hal itu, Kepala DPPKB Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat mengenai peningkatan kunjungan posyandu tersebut.
"Ini semuanya berkat kerja keras dari pemerintah, kader PPK, camat, lurah, hingga masyarakat yang terlibat untuk meningkatkan kunjungan ke Posyandu," bebernya.
Melalui kegiatan Rapat Evaluasi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024, dipaparkan sejumlah data-data stunting yang masih menjadi PR bagi pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan stunting di Samarinda. Sebagai informasi, hasil SKI di Samarinda untuk tahun 2022 menunjukkan angka stunting sebesar 25,3 persen. Sementara untuk tahun 2023, angka stunting hanya turun 0,9 persen atau menjadi 24,4 persen.
Dipaparkan juga berkaitan dengan data jumlah balita stunting di 10 kecamatan Samarinda. Totalnya mencapai 4.178 jumlah balita stunting.
"Daerah Sungai Kunjang tinggi ya, mencapai 809 jumlah balita stunting. Maka dari itu, melalui rapat ini diskusi untuk langkah ke depan menekan angka stunting di Samarinda seperti apa nantinya, yang penting kita sudah ada datanya," paparnya.
Dalam hal ini, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita dan upaya pencegahan stunting. Tidak hanya itu, sosialisasi terkait edukasi dan konseling gizi juga diperlukan bagi masyarakat Kota Samarinda.
"PMT akan kita jalankan terus ya, semoga ini bisa berdampak untuk memperbaiki gizi balita di Samarinda dan juga penekanan angka stunting," tuturnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso memiliki harapan besar agar peningkatan jumlah kunjungan posyandu ke depannya bisa terus konsisten. Menurutnya memang tidak mudah, namun kolaborasi antar stakeholder bisa menjadi kunci untuk peningkatan tersebut.
"Ke depan kunjungan posyandu mestinya harus 100 persen, tapi kenaikan ini sudah cukup signifikan. Maka perlu dimasifkan lagi," tutup Rusmadi.
[RWT | ADV]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Aksi Demo Gerakan Mahasiswa Peduli Kaltim di KSOP Samarinda: Stop Batu Bara Koridor-Ilegal
- Tim Rudy-Seno Keberatan Dukungan Ormas Garda Prabowo ke Isran-Hadi, Sebut Pelanggaran Norma dan Etik
- Kukar Raih Peringkat Terbaik dalam Penanganan Stunting se-Kaltim
- Penyuluh KB Penajam Prioritaskan Program Penanganan Stunting di Semester Akhir
- Mahasiswi UINSI Syifa Hajati Terbitkan Buku dari Skripsi: Gender di Mata Gen Z