Samarinda
Hearing Dengan DPPKB, Komisi IV DPRD Samarinda Tekan Tingkatkan Pelayanan Keluarga Berencana
Kaltimtoday.co, Samarinda - Demi menekan laju pertumbuhan penduduk, anggota Komisi IV DPRD Samarinda lakukan hearing dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda di Ruang Komisi IV Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Senin (04/11/2019).
Ahmat Sopian Noor mengatakan, salah satu cara yang efektif untuk mengatasi kepadatan penduduk adalah dengan mencanangkan program keluarga berencana (KB). KB merupakan program pemerintah, dimana dalam satu keluarga cukup memiliki 2 orang anak saja. Cara-cara yang dilakukan ini misalnya dengan mengonsumsi obat tertentu, pemakaian alat kontrasepsi, suntik atau jarum yang telah direkomendasikan pihak kedokteran. Sehingga pertumbuhan penduduk Samarinda dapat terkendali dan berkualitas.
"Mendengarkan program-program dari dinas DPPKB terkait mengenai pengendalian kependudukan sosial, ekonomi, bagi keluarga dan perlunya pendampingan bagi keluarga berencana," ungkap Ahmat Sopian.
Menurut Ahmat Sopian, program KB ini sangat baik untuk keluarga yang kurang mampu dari segi kualitas kehidupan, namun dirinya sepakat, boleh memiliki anak lebih dari dua jika taraf/kualitas kehidupan dikategorikan mampu.
"Misalkan keluarga yang memiliki banyak anak namun kurang memperhatikan, sehingga kehidupan anak terlantarkan, seperti dari segi pendidikan, ekonomi dan sosial. Hal ini menjerumuskan anak dalam pergaulan bebas dan menyebabkan kesenjangan dimana-mana," ujar Sopian yang juga merupakan politisi Golkar.
Ahmat Sopian Noor yang juga ketua Badan Kehormatan DPRD Samarinda ini menegaskan, DPPKB harus terus meningkatkan SDM di internal dinasnya dan terus meningkatkan pelayanan dan pendampingan bagi keluarga berencana di kampung-kampung KB.
Dia berharap, semua pihak baik DPPKB, orangtua serta stakeholders terus mendampingi anak-anak di rumah dan di bidang pendidikan terus mengajarkan etika moral keluarga, masyarakat terutama SDM bagi anak-anak.
"Semua pihak tentu mempunyai peran yang sama, mestinya jangan selalu mementingkan kehidupan individual saja, namun seharusnya menonjolkan kebersamaan bagi sosial kemasyarakatan," tutup Ahmat Sopian.
[SDH | RWT | ADV]