Gaya Hidup

IDI Kab.Karanganyar Berikan 6 Dampak Negatif Konsumsi Junkfood 

Dahlia Norjanah Norma Susanti — Kaltim Today 10 Desember 2024 21:10
IDI Kab.Karanganyar Berikan 6 Dampak Negatif Konsumsi Junkfood 
(Junk Food, freepil.com)

Kaltimtoday.co - Junk food, atau dalam bahasa Indonesia sering disebut makanan cepat saji, adalah jenis makanan yang tinggi kandungan kalori, lemak, gula, dan garam, tetapi rendah kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan serat. Makanan ini biasanya diolah secara cepat dan mudah, serta dikemas menarik untuk menarik minat konsumen, terutama anak-anak.

Junk food memang menggiurkan karena rasanya yang enak, tetapi dampaknya terhadap kesehatan sangat serius. Untuk menjaga kesehatan, kita perlu membatasi konsumsi junk food dan menggantinya dengan makanan yang lebih sehat dan bergizi. Dengan menerapkan pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif, kita dapat mencegah berbagai penyakit kronis dan hidup lebih berkualitas. Namun perlu kita ketahui bersama jika junk food memiliki banyak dampak negatif. menurut idikabkaranganyar.org terdapat 6 dampak, sebagai berikut.

1. Obesitas

Konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan pada remaja telah menjadi masalah serius. Makanan cepat saji umumnya tinggi kalori, lemak jenuh, dan sodium, namun rendah serat dan nutrisi penting lainnya. Kombinasi ini membuat tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak daripada membakarnya. Akibatnya, berat badan meningkat secara signifikan dan berisiko menyebabkan obesitas. Selain itu, kandungan gula yang tinggi dalam makanan cepat saji juga dapat memicu lonjakan insulin, hormon yang berperan dalam penyimpanan lemak.

2. Tekanan Darah

Biasanya junk food atau makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi seperti kentang goreng. Hal ini dapat memicu peningkatan tekanan darah secara bertahap. Garam atau natrium dalam jumlah berlebih akan meningkatkan volume cairan dalam darah dan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Hal ini memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga tekanan darah pun meningkat. Selain itu, lemak jenuh dalam makanan cepat saji juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk pada dinding pembuluh darah, memperparah kondisi hipertensi.

3. Diabetes

Seperti yang kita ketahu bersama, makanan cepat saji sering kali diresepkan dengan gula yang cukup tinggi, lemak jenuh, dan karbohidrat sederhana. Semua yang terkadung pada junk food dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kandungan gula yang tinggi dalam makanan cepat saji menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara cepat, memaksa pankreas bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika kondisi ini terus berulang, pankreas dapat mengalami kelelahan dan tidak mampu memproduksi insulin secara efektif, sehingga menyebabkan resistensi insulin dan akhirnya diabetes.

4. Kanker

Kandungan lemak jenuh, gula tinggi, dan rendah serat dalam makanan cepat saji menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sel kanker. Lemak jenuh dapat memicu peradangan kronis yang merusak sel-sel tubuh, sedangkan gula berlebih dapat memicu pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali. Kurangnya serat dalam makanan cepat saji juga mengganggu proses pencernaan dan dapat menyebabkan konstipasi, yang meningkatkan paparan racun pada dinding usus dan meningkatkan risiko kanker kolorektal.

5. Penyakit Jantung

Konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung. Kandungan lemak jenuh dan trans yang tinggi dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol jahat ini akan menumpuk pada dinding arteri, membentuk plak yang menyempitkan pembuluh darah. Kondisi ini disebut aterosklerosis dan dapat menghambat aliran darah ke jantung, menyebabkan serangan jantung atau stroke. Selain itu, kandungan sodium yang tinggi dalam makanan cepat saji juga dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

6. Stroke

Makanan cepat saji umumnya tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan sodium. Lemak jenuh dan kolesterol dapat menumpuk pada dinding arteri, membentuk plak yang menyempitkan pembuluh darah. Kondisi ini disebut aterosklerosis. Jika plak pecah, dapat terbentuk gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak, menyebabkan stroke. Sodium yang tinggi dalam makanan cepat saji juga dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama stroke.

Ternyata Junk Food sangat berbahaya bagi tubuh manusia, yuk biasakan mulai sekarang untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji, mulailah beralih pada makanan sehat dan sayangi tubuhmu. 


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel



Berita Lainnya