Gaya Hidup
5 Bahaya Serius Hasil Pembakaran Sampah Bagi Lingkungan: Rusaknya Lapisan Ozon hingga Perubahan Iklim
Kaltimtoday.co - Kebakaran terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang, Samarinda pada Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 11.30 WITA. Peristiwa ini menimbulkan kepulan asap hitam tebal dari gunung sampah.
Ternyata, pembakaran sampah berisiko bagi kesehatan dan juga ekosistem lingkungan. Lantas, apa saja bahaya hasil pembakaran sampah bagi lingkungan? Berikut informasi lengkapnya.
1. Pencemaran Udara
Salah satu bahaya paling mencolok dari pembakaran sampah adalah pencemaran udara. Asap yang dihasilkan mengandung sejumlah besar zat berbahaya, termasuk karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan senyawa organik volatil (VOCs). Ini semua berakhir di atmosfer, mencemari udara yang kita hirup. Dampak pencemaran udara ini mencakup:
Perubahan iklim: Pembakaran sampah melepaskan gas rumah kaca seperti CO2, CH4, dan NO2 ke atmosfer. Ini berkontribusi pada perubahan iklim global dan pemanasan global.
Masalah kesehatan: Pencemaran udara ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius bagi manusia, termasuk penyakit pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta peningkatan risiko penyakit jantung dan paru-paru.
2. Pencemaran Tanah dan Air
Selama pembakaran sampah, berbagai senyawa beracun dapat dilepaskan ke tanah dan air melalui abu dan partikel yang jatuh. Pencemaran ini dapat merusak ekosistem darat dan perairan, serta memiliki dampak berikut:
Kualitas air yang buruk: Senyawa beracun seperti logam berat dan bahan kimia berbahaya dapat mencemari sumber air, mengganggu ekosistem air tawar, dan mengancam kehidupan akuatik.
Hilangnya keanekaragaman hayati: Pencemaran tanah dan air dapat merusak habitat alami dan mengganggu ekosistem, mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies tumbuhan dan hewan.
3. Rusaknya Lapisan Ozon
Pembakaran sampah juga dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Beberapa senyawa kimia yang dihasilkan selama proses pembakaran, seperti klorofluorokarbon (CFC), dapat merusak molekul ozon. Kerusakan ini dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon, yang memungkinkan sinar ultraviolet (UV) berbahaya dari matahari mencapai permukaan bumi, meningkatkan risiko kanker kulit dan masalah kesehatan lainnya.
4. Rantai Makanan Terganggu
Praktik pembakaran sampah dapat mengganggu ekosistem lokal dan mengakibatkan kerugian keanekaragaman hayati. Habitat alami dan tanaman yang ada dalam wilayah pembakaran dapat rusak atau hancur. Ini juga dapat mengancam spesies liar dan mengganggu rantai makanan ekosistem.
5. Emisi Gas Beracun
Pembakaran sampah menghasilkan emisi gas beracun seperti dioksin dan furan, yang merupakan senyawa beracun yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Emisi ini dapat mencapai air dan tanah, mencemari ekosistem akuatik dan mengancam kelangsungan hidup organisme air.
Kegiatan membakar sampah merupakan hal yang merugikan lingkungan serta kesehatan manusia. Dampak yang ditimbulkan mengakibatkan adanya pencemaran udara, air, dan tanah, rusaknya lapisan ozon, rantai makanan terganggu, serta emisi gas beracun.
Perlu adanya cara alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam mengelola sampah, seperti mendaur ulang, kompos, dan teknologi pengolahan sampah yang lebih canggih untuk mengurangi dampak negatif pembakaran sampah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- DLH PPU Songsong Minat Generasi Muda Jadi Agen Perubahan Lingkungan
- Tumbuk Movement-CeCUR Jadi Inisiator Dialog Publik, Tantang Calon Pemimpin Tanggap Soal Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim
- Upaya Kolaboratif Susun Dokumen Area Nilai Konservasi Tinggi, Dorong Kelestarian Lingkungan di Kaltim
- Pj Bupati PPU Resmi Buka Bimtek Pengelolaan Sampah untuk Tingkatkan Kesadaran Lingkungan
- Pembangunan IKN Hancurkan Ekosistem Sungai Pemaluan: Air Keruh, Buaya Semakin Mengancam, Nelayan Terpuruk