Daerah
Jelang Puasa, Harga Cabai Melonjak Naik hingga Rp 100 Ribu per Kg di Pasar Segiri Samarinda

Kaltimtoday.co, Samarinda - Menjelang bulan Ramadan, harga cabai di Pasar Segiri Samarinda terpantau naik. Harga satu kilogramnya dibanderol dengan harga Rp 100 ribu, Jum'at (28/02/2025).
Salah satu pedagang cabai, Yuli (40) menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai sudah berlangsung di bulan lalu. Ia mengatakan bahwa harga cabai naik secara perlahan setiap minggunya.
"Di bulan Januari, harga cabai masih di angka Rp 50 ribu per kilo. Kemudian naik ke Rp 60 ribu - 70 ribu. Minggu lalu itu masih Rp 80 ribu, nah jelang puasa sekarang jadi Rp 100 ribu," ujarnya.
Lebih lanjut, Yuli menyebut bahwa masyarakat Samarinda tetap membeli cabai meski mengalami lonjakan mendekati bulan puasa. Hal itu dikarenakan kebutuhan bahan pokok masyarakat yang harus terpenuhi selama Ramadan.
"Alhamdulillah, ada saja yang membeli," pungkasnya.
Selain cabai, harga bahan pokok lainnya seperti bawang putih, bawang merah, masih cukup stabil. Kenaikannya tidak terlampau tinggi, hanya selisih Rp 5 - 10 ribu saja.
Sementara itu, Kepala Disdag Samarinda, Nurrahmani menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai disebabkan karena jumlah panen di luar daerah menurun.
"Ini bukan karena pedagang yang menaikkan harga, tapi daerah penyuplai cabai di Sulawesi saat ini sedang banjir. Jadi panen gagal, sehingga harga naik karena barang sedikit," imbuhnya.
Disdag Samarinda mengambil langkah dalam menyikapi kenaikan harga cabai di sejumlah pasar. Pihaknya dijadwalkan akan membuat operasi pasar murah untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat.
"Hari ini gelar operasi pasar murah di kantor Dinas Perdagangan. Jam 13.00 - 15.00 WITA, harga cabai akan kita jual sedikit lebih murah yakni Rp 80 ribu," tutupnya.
[RWT]
Related Posts
- Jamin Kebebasan Pers, Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Minta Maaf Soal Dugaan Intimidasi Ajudan ke Jurnalis
- RS Bhayangkara Tingkat IV Siap Jadi Rujukan Layanan Kesehatan di Kaltim
- Hetifah Apresiasi HeLo East Festival: Kolaborasi Anak Muda untuk Pendidikan, Lingkungan, hingga Budaya
- Pemkot Samarinda Rumuskan Surat Edaran: Buku Kesehatan Gratis, Tes Psikologi dan Asuransi Dilarang
- Sekolah Dilarang Sediakan Parkir bagi Siswa, Dishub Samarinda Soroti Peran Orangtua dan Lingkungan