Advertorial
Kaltim Masih Kekurangan Dokter, dr Jaya Mualimin: Kita Masih Butuh 2.000 Lagi
Kaltimtoday.co – Indonesia masih kekurangan dokter. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dihimpun dari Index Mundi, pada 2019 Indonesia hanya memiliki 0,47 dokter per 1.000 penduduk. Rasio ii tergolong buruh dan di bawah standar WHO yang menetapkan minimal 1 dokter per 1.000 penduduk.
Indeks kepuasan tenaga kesehatan diukur dengan jumlah dokter. Rasio ideal pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yakni satu dokter per seribu penduduk.
Hal yang sama berlaku untuk wilayah provinsi Kalimantan Timur. Jika mengikuti standar ideal porsi pemenuhan itu, Kaltim masih membutuhkan sekitar dua ribu lebih dokter.
Saat ini, Kaltim memiliki hampir 2.000 dokter. Angka ini hanya sesuai dengan 50% rasio antara kebutuhan dokter dengan jumlah penduduk Kaltim yang mendekati 4 juta jiwa.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin dengan jumlah penduduk mencapai 4 juta jiwa idealnya Kaltim memiliki 4.000 dokter. Sementara itu, saat ini baru Kaltim baru memiliki 1.900, jadi masih butuh 2000 dokter lagi.
Kekurangan dokter ini, lanjutnya, harus segera dipenuhi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menambah pusat pendidikan kedokteran.
Ia mengatakan, FK Kaltim hanya milik Universitas Mulawarman (Unmul). Universitas terbesar di Kalimantan Timur ini hanya bisa melatih hingga 75 dokter per tahun. Sangat jauh dari kebutuhan.
Jaya mengeluh: "Kalau begitu, kapan kita akan mencapai tingkat dokter kita?" Beruntung, dua universitas di Kalimantan Timur akan segera membuka fakultas kedokteran (CF) baru. Yakni Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan Universitas Balikpapan.
Penambahan pusat pendidikan ini diharapkan dapat menambah jumlah dokter di daerah tersebut.
"Kalau cuma segitu kapan akan terpenuhi rasio dokter kita," keluh Jaya.
Kabar baiknya, dua Universitas di Kaltim akan segera membuka Fakultas Kedokteran (FK) baru. Yakni di Universitas Muhammadiyah Kaltim (UMKT) dan Universitas Balikpapan.
Penambahan sentra pendidikan ini, diharapkan dapat menambah jumlah produksi dokter dalam daerah.
Jaya Mualimin berharap dengan adanya pembukaan dua FK ini dapat mempercepat pemenuhan dokter baik yang umum dan spesialis. Serta untuk Unmul dapat membuka program studi spesialisasi yang baru yakni paru dan anestesi.
Terlebih dengan hadirnya IKN di Kaltim, tantangan pemenuhan dokter menjadi semakin besar. Bertambahnya jumlah penduduk di kawasan IKN juga harus dibarengi dengan jumlah tenaga medis yang banyak.
"IKN jadi faktor pengungkit. Ada pekerja dan PNS nanti pindah ke sini. Maka rasio kebutuhan dokternya pasti juga akan bertambah," pungkasnya.
Upaya pengadaan dokter juga dilakukan dengan meminta alokasi dokter dari Kementerian Kesehatan. Misalnya, program Nusantara Sehat dengan mengirimkan dokter ke pelosok. Serta penggunaan dokter spesialis yang berlokasi di rumah sakit tertentu bila diperlukan
[TOS | ADV KOMINFO KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Dinkes Kaltim Terjunkan 200 Petugas Kesehatan untuk Upacara HUT RI di IKN
- Pemprov Kaltim Siapkan Videotron untuk Live Streaming Upacara HUT RI di IKN
- Alami Sedikit Penurunan, Pemprov Kaltim Tetapkan Harga TBS Sawit Jadi Rp2.656,02 per Kg Juli 2024
- Dinkes Kaltim Siapkan Vaksin DBD Asal Jepang untuk 5.000 Anak di Samarinda
- Tim Medis Bakal Pantau Kondisi Kesehatan hingga Konsumsi Petugas KPPS di Pemilu 2024