Advertorial
Karhutla Harus Menjadi Atensi Semua Pihak, Termasuk Masyarakat
Kaltimtoday.co, Berau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau telah mengeluarkan instruksi Bupati Berau Nomor 360/36/BPBD/2023 untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta asap dampak dari fenomena El Nino.
Langkah ini mengikuti keputusan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Nomor 100.3.3.1/K.620/2023 yang menetapkan status siaga bencana untuk kekeringan, karhutla, dan dampak cuaca buruk di Berau, terutama dari Agustus-Oktober 2023 selama musim kemarau.
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas memberikan instruksi kepada seluruh kepala dinas di lingkungan Pemkab Berau, camat di seluruh wilayah kabupaten, lurah/kepala kampung, pimpinan perusahaan bidang kehutanan, pertambangan, dan perkebunan, serta komponen masyarakat untuk meningkatkan koordinasi dan mobilisasi semua sumber daya sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Tujuannya adalah untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana kekeringan, karhutla, dan asap di Kabupaten Berau, dengan fokus pada perlindungan masyarakat dari ancaman kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Khusus kepada Kepala Perangkat Daerah terkait agar dapat meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap aktifitas perusahaan, kelompok masyarakat dan masyarakat guna mencegah terjadinya pembakaran hutan dan lahan. Camat agar dapat berkoordinasi dengan Danramil dan Kapolsek guna mengoptimalkan peran Lurah dan Kepala Kampung untuk melaksanakan pemantauan, pengawasan, pencegahan dan penanggulangan terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta asap akibat kebakaran hutan dan lahan diwilayah kerjanya.
Lurah dan Kepala Kampung agar dapat menggerakkan partisipasi masyarakat dalam upaya pemantauan, pengawasan, pencegahan dan penanggulangan terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Pimpinan Perusahaan bidang Kehutanan, pertambangan dan Perkebunan agar dapat berkoordinasi dengan Pemerintah setempat dan mempersiapkan serta memberikan dukungan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta asap termasuk penyediaan / pembuatan embung dan kanal bloking baik di dalam areal perusahaan maupun di kampung/ kelurahan sekitarnya.
Melaporkan apabila menemukan atau melihat titik api dan atau kejadian kebakaran hutan dan lahan kepada Pemerintah setempat, Instansi terkait, TNI/POLRI dan melaksanakan upaya pemadaman secara bersama sama. Cepat, tanggap dan sigap dalam pencegahan dan penanggulangan bencana kekeringan, kebakaran hutan. dan lahan serta asap sedini mungkin.
Instruksi Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan pada tanggal 22 Agustus 2023, Tanjung Redeb.
Menyikapi instruksi Bupati Berau tersebut, PT Hutan Sanggam Berau dan Berau Coal berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau khususnya di posko pengendalian kebakaran hutan dan lahan kecamatan Teluk Bayur sebagai upaya mengatasi karhutla yang terjadi belum lama ini.
Direktur Utama PT HSB, Roby Maulana mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor kehutanan, sudah seharusnya menjadikan ini prioritas utama, terlebih mengenai kebakaran hutan dan lahan. Karena karhutla ini menjadi momok serius yang harus dicegah saat musim kemarau panjang seperti saat ini.
“Jika terus dibiarkan, maka ini bisa menjadi perhatian dunia, karena Kalimantan merupakan paru-parunya dunia,” ujarnya.
Roby juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menghadapi situasi ini. Perusahaan-perusahaan telah membentuk tim patroli yang selalu siaga jika terjadi kebakaran. Selain itu, PT HSB juga memberikan bantuan sembako kepada posko darkathutla Teluk Bayur sebagai dukungan terhadap upaya penanganan karhutla.
“Jika tak bisa membantu dengan tenaga, bisa membantu dengan sembako dan hal-hal bermanfaat lainnya,” ujarnya.
Namun, Dwi Susilo, Koordinator Lapangan (Korlap) Posko Darkathutla Labanan, mengakui bahwa kurangnya personil pemadam karhutla di kecamatan Teluk Bayur telah membuat tim pemadam terkadang kesulitan. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat juga menjadi kendala.
''Jumlah personil kami terbatas, bahkan bisa dikatakan kurang. Selain itu juga atensi masyarakat terhadap karhutla ini juga kurang serta tim medis,'' ungkap Dwi Susilo.
Saat ini, karhutla sering terjadi di daerah Kecamatan Teluk Bayur sejak 27 Juli 2023. Salah satu keluhan utama adalah pasokan sembako yang terbatas dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mencegah pembukaan lahan dengan cara membakar.
Dalam situasi seperti ini, tanggung jawab tidak hanya ada pada BPBD, melainkan semua pihak harus turut serta dalam penanganan karhutla yang sering terjadi. Terlebih lagi, perusahaan-perusahaan dan pemerintah setempat perlu memperhatikan posko-posko darkathutla yang ada.
Semua pihak diharapkan dapat bekerjasama untuk mengatasi karhutla hingga musim kemarau ini berakhir.
[RWT | ADV PEMKAB BERAU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Prediksi BMKG: Musim Kemarau di Kaltim Mulai Awal Agustus 2024, Ini 5 Wilayah yang Terdampak
- Motif Pembunuhan di Teluk Bayur Dilatarbelakangi Korban Kerap Mencuri Uang Pelaku dan Dipakai untuk Judi Online
- Hadapi Musim Kemarau, Ketersediaan Air Bersih di PPU Dijamin Aman
- 102 Titik Panas Terdeteksi di Kaltim, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Karhutla di Berau pada 2023 Meningkat, BPBD Catat Ada 111 Kasus