Kukar
Keluarga Temukan Bekas Luka Memar di Tubuh Anggota TNI Asal Kukar yang Meninggal di Makassar
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kematian seorang anggota TNI asal Kutai Kartanegara (Kukar) di Kota Makassar, Serda Muhammad Herdi Fitriansyah (20 tahun) yang akan dikuburkan, Minggu (16/4/2023) membuat gempar.
Pasalnya, kematian Serda Muhammad Herdi Fitriansyah yang bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara 16/ Makassar dinilai janggal. Serda Muhammad diduga meninggal akibat penganiayaan oleh seniornya. Pihak keluarga almarhum meminta untuk dilakukan autopsi ulang.
Saat ini jenazah Serda Muhammad Herdi telah berada di rumah duka. Jenazah tiba, Sabtu (15/4/2023) sekira pukul 21.00 Wita, setelah diterbangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Jasad prajurit itu tiba dengan diantar sejumlah aparat TNI ke rumahnya di Jalan Mawar, Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
Kerabat dekat almarhum, Muhibin mengatakan, setelah proses berdiskusi mulai pukul 21.00 hingga 02.00 dini hari. Keluarga almarhum menerima dan siap untuk dimakamkan, Minggu (16/4) pagi.
"Awalnya kita (keluarga) menghendaki tetap proses autopsi dilaksanakan sebagai hasil penyeimbang dengan hasil autopsi dari pihak aparat di Makassar dengan pihak keluarga. Untuk menghargai jenazah maka kita harus segera mungkin dikuburkan," kata Muhibin.
Pihaknya mendapat keterangan dari pengantar jenazah bahwa sudah ada sekitar 9 hingga 13 orang yang diduga melakukan penganiayaan ke korban dan diperiksa oleh Datasemen Polisi Milter (Danpom) Makassar sampai saat ini.
Kemudian pihak keluarga almarhum juga menunggu hasil autopsi dari rumah sakit di Kota Makassar. Jika hasilnya tidak sesuai dengan yang ditemukan oleh pihak keluarga, maka meminta untuk diautopsi ulang.
"Pihak keluarga almarhum berharap besar proses hukum berjalan. Jika terbukti ada pihak-pihak yang melakukan penganiayaan terhadap korban. Kami berharap yang bersangkutan bisa dihukum seberat-beratnya," jelasnya.
Diketahui, sebelum ditemukan meninggal pada pukul 15.00 Wita. Beberapa jam sebelumnya, almarhum mengirimkan pesan singkat kepada orangtuanya sekira pukul 11.00 Wita.
Dimana, korban menyampaikan bahwa kondisinya sangat tertekan di tempatnya bertugas. Tekanan yang dimaksud yaitu ada semacam tindakan senioritas ke juniornya, dan almarhum meminta cara agar bisa keluar dari satuan tersebut.
Ketika pihak keluarga membuka peti jenazah ditemukan yang diduga sebagai bekas luka lebam atau luka fisik hasil kekerasan.
[TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kasus Kebakaran Rumah Wartawan Rico Sempurna Pasaribu Mulai Temui Titik Terang, Dua Tersangka Ditangkap
- Siapa Brigjen Aulia Dwi Nasrullah? Mengenal Sosok Jenderal TNI Termuda di Indonesia
- Perkelahian TNI AL dan Brimob di Sorong Papua Diduga Dipicu Helm, Berujung Kerusakan Fasilitas
- Gudang Peluru Ciangsana Terbakar, Panglima TNI: Tak Perlu Relokasi
- Hadiri Buka Puasa bersama Kodim 0913, Pj Bupati PPU Inginkan Sinergitas Lintas Sektoral