Kukar
Kembangkan Potensi Industri, Kukar Terpilih Jadi Kota Pemulihan Ekonomi Berbasis Usaha Rumahan
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pembangunan ekonomi sekarang diarahkan untuk memperbaiki, membina dan mengembangkan seluruh potensi ekonomi. Salah satu bentuk upaya yakni melalui pengelolaan Desa Prima (perempuan Indonesia maju mandiri) yang diharapkan menjadi Industri Kecil Menengah (IKM).
Hal inilah disampaikan Kepala Dinas Kepedudukan dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita pada kegiatan advokasi kebijakan dan pendampingan kepada lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan bersama DP3A Kukar di kantor Bappeda Kukar pada Kamis (27/05/2021).
Berdasarkan Disperindagkop Kaltim, mencatat Kukar memiliki 4. 774 IKM dengan melibatkan lapangan tenaga kerja sebanyak 9.011.
Sedangkan Samarinda memiliki 1.423 IKM dan tenaga kerja mencapai 3.116. Oleh karenanya, DKP3A Kaltim memilih Kukar dan Samarinda sebagai salah satu jalan untuk pemulihan ekonomi seperti industri rumahan.
View this post on Instagram
"Dimasa pandemi Covid-19 terutama di Kukar dan Samarinda memiliki banyak tempat usaha yang dilakukan secara rumahan/individu. Biasanya memang banyak dilakoni oleh perempuan," kata perempuan berjilbab tersebut.
Selain kegiatan, pihaknya memang ingin berkunjung ke Kukar untuk membuka komunikasi dengan kabupaten/kota. Guna menerangkan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kaltim yang terhitung miris lantaran menduduki rangking ke-32 dari 34 provinsi. Sebetulnya Kaltim mempunyai potensi besar salah satunya kontribusi perempuan terhadap sektor ekonomi.
Berdasarka data BPS, salah satu indikator pendapatan perempuan rata-rata dari sektor industri, sedangkan di Kaltim memang tidak ada pabrik industri. Maka dari itu, diperlukan mengali di sektor lainnya seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"UMKM adalah pilihan yang tepat, apalagi Kukar, Samarinda dan Balikpapan jumlah penduduknya besar dan banyak," tutur Kadis DKP3A.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, pihaknya menyerahkan kepada masing-masing kabupaten/kota karena lebih mudah mengarahkan dan dapat memantau dilapangan secara langsung. Tetapi pihaknya akan terus memantau segala prosesnya agar terealisasi sesuai harapan.
"Dari Provinsi hanya mendorong saja tetapi yang mestinya lebih aktif adalah kabupaten/kota," pungkasnya.
[SUP | NON]
Related Posts
- Keseimbangan Ekologi dan Kesejahteraan Ekonomi: Menuju Transformasi Berkelanjutan
- ILO Prediksi Pengangguran Global di Tahun 2024 Meningkat
- Pengusaha Muda Adit Setiawan Terpilih Sebagai Ketua Penyelenggara IBSE 2024
- Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri Beri Pengaruh Signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kaltim
- Pertumbuhan Jasa Keuangan di Kaltim Tunjukkan Tren Positif, Salah Satunya Dipengaruhi oleh Industri Hilirisasi dan Pengolahan