Advertorial

Kurangi Ketergantungan Batu Bara dan Migas, Wabup Kukar Ingin Perkuat Sektor Pertanian

Supri Yadha — Kaltim Today 11 Juli 2023 16:27
Kurangi Ketergantungan Batu Bara dan Migas, Wabup Kukar Ingin Perkuat Sektor Pertanian
Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pemkab Kukar ingin memperkuat sektor pertanian untuk mengurangi ketergantungan terhadap batu bara dan migas. 

Diketahui, Kukar merupakan kabupaten terkaya di Indonesia. Hanya saja kekayaan tersebut sebagian besar berasal dari sumber daya alam (SDA) yang tak dapat diperbaharui. Kekayaan itu lambat laun akan habis, sehingga perlu mencari alternatif yang lain. 

Pembangunan pertanian berbasis kawasan dan program hilirisasi produk pertanian diharapkan dapat menjadi solusi ketergantungan Kukar terhadap SDA yang tidak dapat diperbaharui. Di dalamnya, telah mengatur berbagai kebutuhan dasar para petani, di antaranya bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) hingga pupuk. 

Selain itu, infrastruktur yang bakal dibangun Pemkab Kukar di antaranya 120 kilometer jalan usaha tani dan 120 titik embung, serta jaringan irigasi yang terintegrasi. 

"Kami kembangkan sumber daya manusia dengan memperkuat sektor pertanian, sehingga ketergantungan terhadap sumber daya alam perlahan-lahan kita kurangi," kata Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, Selasa (11/7/2023).

Pemerintah telah menetapkan lima lokasi pertanian berbasis kawasan, yakni Kecamatan Tenggarong Seberang, Sebulu, Muara Kaman, Tenggarong, Loa Kulu, dan Marangkayu. Setiap kawasan memiliki areal pertanian seluas 1.000 hingga 2.000 hektare lebih.

Saat ini, Kukar menjadi lumbung pangan terbesar di Kalimantan Timur, dengan menompang 44 persen gabah kering.

Namun, tantangan yang akan dihadapi ke depan akan semakin besar. Mengingat akan terjadi migrasi atau perpindahan penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diperkirakan mencapai jutaan orang.

Hal ini menyebabkan ketersediaan pangan juga akan bertambah banyak. Oleh sebab itu, sektor pertanian di Kukar terus dikembangkan dan produktivitasnya terus digenjot.

“Itu yang harus kita antisipasi, karena saat ini saja dengan jumlah penduduk 2,7 juta penduduk di Kaltim, kebutuhan beras masih mendatangkan dari Jawa dan Sulawesi. Oleh karena itu, kami sangat konsen terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas ini," sebut Rendi.

Dia menargetkan, pembangunan sektor pertanian dalam arti luas dapat menopang hingga 40 persen APBD Kukar, yang selama ini didominasi dari bagi hasil minyak dan gas bumi (migas).

“Dengan angka 40 persen kita punya titik cerah, kita bisa sedikit memastikan anak-anak kita punya masa depan yang baik. Karena banyak sektor-sektor lain yang bisa dikembangkan, yang bisa menjamin masa depan mereka," tutupnya. 

[RWT | ADV PROKOM KUKAR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya