Advertorial

Lakukan Diseminasi AKS 2024, DPPKB Samarinda Undang Tim Pakar Ahli Rumuskan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 20 Juni 2024 14:02
Lakukan Diseminasi AKS 2024, DPPKB Samarinda Undang Tim Pakar Ahli Rumuskan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting
DPPKB melakukan pertemuan Diseminasi Audit Kasus Stunting Samarinda 2024 bersama tim pakar ahli dan sejumlah stakeholder terkait. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda melakukan pertemuan Diseminasi Audit Kasus Stunting Kota Samarinda 2024.

Dalam pelaksanaan audit kasus stunting ini, DPPKB Samarinda mengundang empat narasumber dari tim pakar, diantaranya pakar Obgyn dr.Ashan Azis, pakar anak dr.Herwina Brahmantya, pakar psikolog Miranti Rasyid, serta pakar gizi Riska Mayang Saputri Ginting.

Kepala DPPKB Kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani menyampaikan, kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memaksimalkan penurunan angka stunting di Samarinda.

Mengacu pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di Samarinda tahun 2023 mengalami penurunan sekitar 0,9 persen dari tahun sebelumnya. 

"Tahun 2022 itu angka stunting di samarinda mencapai 25,3 persen, kemudian turun menjadi 24,4 persen di tahun 2023. Penurunannya kecil sekali," ujar Ayu pada Kamis (20/6/2024) di Yen's Delight Cafe and Resto Jalan Juanda Samarinda.

Merespon penurunan angka stunting yang cukup kecil, pihak DPPKB Kota Samarinda akan memaksimalkan upayanya dalam penurunan stunting di tahun 2024. 

"Salah satu upayanya adalah meningkatkan kunjungan balita dan ibu hamil di posyandu," jelasnya.

"Jadi penimbangan dan pengukuran bayi di bawah lima tahun (balita), serentak di posyandu seluruh Indonesia bisa mencapai 90 persen," tambahnya.

Dalam audit kasus stunting, pihaknya sudah mengumpulkan data soal anak-anak stuntinh serta ibu hamil, yang nantinya akan dianalisi oleh empat tim pakar yang ada.

"Kita di Samarinda menyebar 58 kertas kerja, di 8 kecamatan dan 14 kelurahan sesuai dengan lokusnya. Nanti dari kertas kerja itu, kita serahkan ke tim pakar. Mereka yang akan menilai nantinya baik itu soal status gizi anak, dan berbagai macam indikator lainnya," kata Ayu.

Ayu berharap, melalui audit kasus stunting ini, tim pakar dapat merumuskan dan menentukan intervensi serta rencana aksi apa yang harus dilakukan sehingga upaya percepatan penurunan angka stunting di Kota Tepian dapat berjalan sesuai target yang diinginkan.

"Paling tidak dengan hasilnya nanti, tim pakar bisa menilai dan merumuskan, bagaimana upaya untuk menurunkan angka stunting di Samarinda ke depannya," tutupnya.

[RWT | ADV]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya