Opini
Malah Samarinda yang Kotak Kosong
Catatan Rizal Effendi (Wartawan Senior & Mantan Wali Kota Balikpapan)
MASA pendaftaran Pilkada Serentak 2024 termasuk di Kaltim sudah selesai pada Kamis (29/8) malam atau Jumat dinihari pukul 00:00. Satu-satunya pasangan yang mendaftar di malam terakhir terjadi di Balikpapan. Yaitu pasangan Rendi S Ismail dan Eddy Sunardi dari PDIP.
Pilwali Balikpapan yang tadinya diduga bakal menghadapi kotak kosong jilid 2 ternyata tidak terjadi. Berkat keputusan MK No 60, selain pasangan Rahmad Mas’ud dan Bagus Susetyo, muncul dua pasangan baru. Yaitu Rendi-Eddy serta M Sa’bani dengan drg Syukri Wahid.
Yang repot pasangan petahana calon Pilgub Kaltim Isran Noor-Hadi Mulyadi. Tandemnya di Balikpapan dengan siapa? Soalnya Rendi-Eddy didukung PDIP dan pasangan Sa’bani-Syukri di antaranya didukung Partai Demokrat.
Padahal PDIP dan Demokrat adalah pendukung utama Isran-Hadi. “Ya jadinya kita repot juga, hatinya terbelah dua,” kata Hadi, yang juga ketua DPD Partai Gelora Kaltim.
Di Pilwali Balikpapan, Gelora akhirnya mendukung Sa’bani-Syukri. Soalnya Syukri adalah kader Partai Gelora, setelah meninggalkan PKS. Sa’bani sendiri sudah menjadi kader Partai Demokrat.
Pilgub Kaltim sendiri sudah dipastikan hanya diikuti dua pasangan calon. Petahana akan menghadapi pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji. Pasti seru, karena head to head. Rudy adalah anggota DPR RI dan ketua DPD Golkar Kaltim, sedang Seno, anggota DPRD Kaltim yang juga sekretaris DPD Gerindra.
Pasangan Rudy-Seno memborong 44 kursi dari Partai Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PAN, PKS, PPP, PSI, PBB, Partai Buruh, PKN dan Partai Prima. Sedang Isran-Hadi hanya membawa bendera PDIP dan Demokrat ditambah sejumlah partai nonparlemen, di antaranya Gelora, Partai Bintang, Partai Hanura dan Perindo.
Isran-Hadi dan Rudy-Seno sama-sama mengklaim akan memenangi pertarungan. Beberapa hasil survei menunjukkan petahana lebih unggul. Isran juga sangat optimis. Apalagi sudah berpengalaman memimpin Kaltim selama 5 tahun. Tetapi pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji dengan amunisi dan logistik besar tentu optimis mampu meraih hasil terbaik.
Di luar dugaan, justru dalam Pilwali di Samarinda yang terjadi kotak kosong. Pasangan Andi Harun-Saefuddin Zuhri tak ada lawannya. Padahal Andi Harun mengaku tak menginginkan berlaga sendirian. Tapi sepertinya tidak ada yang berani melawan
“Saya tidak merencanakan melawan kotak kosong, tapi saya tak menyangka hampir semua partai memberikan dukungan,” kilahnya.
Menurut Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat ada kemungkinan masa pendaftaran diperpanjang selama 3 hari. “Nanti diplenokan setelah batas waktu berakhir,” tambahnya.
Pasangan Andi Harun-Saefuddin juga membuat kejutan. Terjadi hanya beberapa hari sebelum pendaftaran. Sebelumnya Andi Harun membawa nama Syaparuddin di jalur independen atau perseorangan. Syaparuddin adalah ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP).
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso yang berencana maju sendiri lewat PDIP akhirnya kandas. Karena PDIP ikut mendukung Andi Harun. Koalisi pasangan nonparlemen, M Barkati dan Alphard Syarif belakangan juga menghilang.
EDI TETAP MENDAFTAR
Dari Pilbup Kutai Kartanegara (Kukar), pasangan petahana Edi Damansyah dan Rendi Solihin dari PDIP akhirnya bisa mendaftar ke KPU, Rabu (28/8). Tadinya ramai diperdebatkan, apakah Edi bisa maju atau tidak, karena masa bhaktinya dianggap sudah dua periode. Periode pertama meneruskan jabatan Rita Widyasari, yang tersandung kasus di KPK.
Selain PDIP, Edi-Rendi juga didukung Partai Demokrat dan Gelora. PDIP adalah pemenang Pileg 2024. Pasangan ini diperkirakan mempunyai peluang besar untuk memenangi kontestasi Pilbup Kukar 2024.
Tapi lawan-lawannya juga tak bisa dianggap remeh. Ada pasangan Dendi Suryadi dan Alif Turiadi, yang juga kuat. Mereka didukung Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKB, NasDem dan PKS, yang menguasai 29 kursi. Selain ada partai non-parlemen, PPP, PBB, Perindro, Hanura, PSI dan Partai Perindo.
Dendi adalah orang Kutai yang pernah menduduki jabatan Danrem 091/ASN di Samarinda. Menjelang masa purna tugasnya, dia mendapat tambahan satu bintang menjadi jenderal berbintang dua atau mayor jenderal (Mayjen).
Masih ada satu pasangan lagi yang meramaikan Pilbup Kukar. Yaitu pasangan independen Awang Yacoub Luthman (AYL) dan Ahmad Zais (AZA). Baik Dendi maupun AYL menyatakan siap untuk mengalahkan pasangan petahana.
Yang menarik Pilbup di Penajam Paser Utara (PPU). Ada 4 pasangan yang siap mengikuti kontestasi. Ada dua mantan bupati yaitu Andi Harahap dan Hamdam Pongrewa. Dua-duanya berpeluang meraup suara terbanyak. Hasil survei menunjukkan angkanya beda tipis.
Andi Harahap yang berpasangan dengan Dayang Donna Faroek (putri mantan gubernur Awang Faroek Ishak) didukung Partai Golkar, PKB, Hanura, PPP dan Perindo.
Sedang Hamdam yang berpasangan dengan Ahmad Basir (AHB) didukung Partai Demokrat, Gelora, Partai Buruh, Garuda, Ummat dan PKN. AHB adalah mantan Ketua NasDem Balikpapan. “Tapi istri saya orang PPU,” katanya.
Dua pasangan lainnya yang juga memburu kemenangan adalah Desmon Hariman Sormin-Naspi Arsyad didukung PKS, PAN dan PBB. Kemudian pasangan Mudyat Noor-Abdul Waris Muin didukung Partai NasDem, Gerindra, PDIP dan PSI.
Petahana di Kabupaten Paser pecah kongsi. Bupati sekarang Fahmi Fadli maju sendiri bersama calon wakil baru Ikhwan Antasari. Sedang wakil bupati sekarang, Syarifah Masitah Assegap maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Denni Mappa, Ketua Partai Demokrat Balikpapan.
Masitah-Denni didukung Partai Demokrat, PDIP dan partai non-parlemen di antaranya Partai Gelora, PPP, Partai Ummat, Partai Buruh, PBB dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Sedang pasangan Fahmi-Ikhwan didukung 8 parpol, yaitu PKB, Golkar, NasDem, Gerindra, PKS, Perindo, Hanura dan PAN.
Pilbup Paser hanya diikuti dua pasangan calon. Keduanya haqul yakin memenangi pertarungan dan bisa menjadi Bupati Paser periode 2024-2029.
Tak kalah serunya Pilwali Bontang. Selain petahana juga bercerai dan maju sendiri-sendiri, kembali muncul mantan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, yang akrab dipanggil Bunda Neni. Dia maju bersama Agus Haris, Ketua DPC Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD. Neni-Agus didukung Partai Golkar, Gerindra, PKS, NasDem dan PSI.
Neni membantah melakukan politik dinasti. Soalnya suaminya Sofyan Asdam juga pernah menjadi wali kota. Belum lagi anaknya menjadi Ketua DPRD Bontang. “Saya maju lagi karena ada keresahan masyarakat yang menginginkan perubahan dan perbaikan,” begitu alasannya.
Sedang Wali Kota sekarang Basri Rase maju bersama calon wakil baru Chusnul Dhihin dengan didukung PKB, Demokrat, Hanura dan Partai Garuda. Wakil Wali Kota sekarang Hj Najirah maju bersama Muhammad Aswar. Mereka didukung PDIP, Partai Gelora dan PAN.
Satu lagi pasangan calon yang maju adalah Sutomo Jabir dan Nasrullah. Mereka didukung PKB dan Partai Demokrat.
Juga seru adalah Pilbup di Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Kursi bupati diperebutkan oleh kakak beradik, putera mantan Bupati Kubar Ismael Thomas.
Mereka adalah Frederick Edwin maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Nanang Adriani. Putera kedua Ismael Thomas ini didukung PDIP, PAN, PKS, PKB, Demokrat dan Gerindra.
Sedang anak pertama Thomas, Alexander Edmond digandeng Sahadi, yang merupakan adik Bupati Kubar saat ini FX Yapan. Partai pendukungnya adalah Perindo, Hanura dan PKN.
Keduanya mengaku tidak masalah bertarung di Pilbup Kubar. “Kami serahkan saja kepada masyarakat yang mempunyai hak memilih,” kata Edmond.
Ismael Thomas sempat menjadi anggota DPR RI dari PDIP. Tapi dia mengalami pergantian antar waktu (PAW) karena ada masalah hukum yang menjeratnya. Thomas cenderung lebih besar mendukung Edwin, karena dianggapnya sudah lama menyiapkan diri.
Pilbup Kutai Timur (Kutim) juga bakal seru. Ada 2 pasangan calon. Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi (ARMY) mendapat dukungan PKS, Demokrat, Gerindra dan Perindo. Lalu Kasmidi Bulang-Lulu Kinsu (KB-Kinsu) maju dengan Partai Golkar, NasDem, PDIP, PAN, Gelora, PKB, Partai Buruh dan PKN.
Ardiansyah adalah Bupati Kutim sekarang. Dia berpisah dengan wakilnya, Kasmidi Bulang. Mereka maju sendiri-sendiri dengan pasangan baru. Calon wakil Ardiansyah yaitu Mahyunadi adalah adik kandung mantan Bupati Kutai Mahyudin, yang sekarang adalah Wakil Ketua DPD RI.
Pilbup di Kabupaten Berau ditandai dengan kekompakan pasangan petahana Sri Juniarsih Mas (PKS) dengan Gamalis (PPP). SraGam. Mereka masih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Berau. Maju lagi untuk periode kedua 2024-2029. Sedang lawannya adalah Madri Pani dan Agus Wahyudi.
Pilbup yang kelihatannya agak tenang di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Ada pasangan Yohanes Avun dan Yohanes Juan Jenau (didukung Partai Golkar, PDIP dan PKS) serta pasangan Owena Mayang Shari-Stanislaus Liah (MaNis). MaNis didukung PAN, PKB, Partai Demokrat dan NasDem.
Selain itu juga ada pasangan Novita Bulan-Artya Fatra Marthin (Bulan-Fatra) didukung Partai Gerindra. Artya Fatra adalah putra dari Marthin Billa, mantan Bupati Malinau yang sekarang menjadi anggota DPD RI.
Beberapa hari ini semua pasangan calon menjalani tes kesehatan. Paslon pertama yang menjalani tes kesehatan di RS A Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda adalah pasangan cagub dan cawagub, Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Selain di RS AWS, pemeriksaan kesehatan juga berlangsung di RSUD Kanujoso Balikpapan. (*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Related Posts
- Survei Charta Politika: Elektabilitas Pasangan Edi-Rendi Unggul Telak Jelang Pencoblosan di Pilkada Kukar
- Isran Noor Bertekad Tingkatkan Ekonomi Kaltim dan Tekan Angka Pengangguran
- Survei Pilgub Kaltim 2024: Rudy-Seno Unggul Jauh dari Isran-Hadi
- Pemprov Kaltim Evaluasi DAK 2024 untuk Tingkatkan Pembangunan Daerah
- Berupaya Wujudkan SPBE, Diskominfo Kaltim Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Email Dinas