Opini
Manfaat Air Susu Ibu (ASI) untuk Mencetak Generasi Emas
Oleh : Yuli Wulandari (Kadept.Pemberdayaan Perempuan KAMMI PW Kaltimtara 2019/2021)
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Baqarah : 233)
Setiap tanggal 1-7 agustus, seluruh dunia memperingati Pekan ASI Sedunia atau World Breastfeeding Week, tahun ini bertemakan Pentingnya Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI selama 6 bulan pertama kehidupan sangatlah penting. Maka dari itu, pada tahun 1990 WHO-UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Innocenti (Innocenti Declaration) yang dibuat di Florence, Italia. Deklarasi ini memiliki tujuan untuk mengingatkan masyarakat di seluruh dunia mengenai betapa pentingnya Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi. Investasi dalam emas tentu baik, tapi investasi tak mesti dengan emas. Investasi kepada anak di usia emas (golden age) tak kalah pentingnya. Berinvestasi pada usia anak pada 0-5 tahun akan sangat menuntun anak melewati hari-hari ke masa depan dengan gemilang
Mendidik anak usia dini dilakukan oleh para orang tua dengan bentuk menitikberatan pada peletakan dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik halus dan kasar, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosi, kecerdasan jamak, dan daya cipta. Islam telah menjelaskan betapa pentingnya pemberian air susu ibu (ASI) untuk tumbuh kembang buah hati yang akan berdampak sampai mereka dewasa nanti.
Kalau memperhatikan Al-Quran, pasti akan menemukan petunjuk tentang masa ideal bagi penyusuan bayi, pada QS Al-Baqarah : 233. Allah SWT berfirman “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan...”. Ungkapan Al-Quran “selama dua tahun penuh” menunjukkan bahwa masa penyapihan dilakukan dalam rentang waktu dua tahun, yang mengandung makna bahwa masa penyapihan berlangsung selama dua tahun atau kurang sedikit, tapi bukan berarti penyapihan harus dilakukan tepat dua tahun, karena disesuaikan dengan kadar kesanggupan sang ibu, jika harus dihadapkan dengan situasi yang tidak memungkingkan sang ibu menyusui anaknya sampai usia dua tahun.
Pemberian ASI pada bayi sangatlah memiliki banyak manfaat. Tidak hanya untuk bayi, memberikan ASI eksklusif juga memberikan manfaat bagi ibu. Berikut adalah 13 manfaat yang bisa Si Kecil dan Ibu dapatkan dari pemberian ASI eksklusif:
1. Sistem Kekebalan Tubuh Bayi Lebih Kuat
Air susu ibu mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantunya melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis. Bayi yang diberi ASI juga berisiko lebih rendah untuk mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari, ketimbang bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif.
2. Membuat Si Kecil Cerdas
Ingin memiliki anak yang cerdas atau memiliki IQ yang tinggi? Coba beri bibit jitu sejak dia masih kecil, yaitu ASI eksklusif. Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi kecerdasan otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara Ibu dan Si Kecil yang terjalin selama proses menyusui akan turut memberi kontribusi positif. Berbagai penelitian juga menunjukkan hasil yang mendukung pernyataan bahwa bayi yang mendapat ASI, memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
3. Berat Badan Ideal
Si Kecil lebih mungkin tumbuh dengan bobot tubuh normal jika diberi ASI eksklusif. Mengapa demikian? Para ahli mengemukakan bahwa ASI lebih sedikit merangsang produksi insulin ketimbang susu formula. Hormon insulin sendiri dapat memicu pembentukan lemak. Maka, ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu, bayi yang diberi ASI juga memiliki kadar leptin lebih tinggi. Leptin adalah hormon yang memiliki peranan dalam menimbulkan rasa kenyang dan dalam metabolisme lemak.
4. Tulang Bayi Lebih Kuat
Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih, memiliki tulang leher dan tulang belakang lebih kuat dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali. Karena itu ASI eksklusif berperan penting dalam menunjang pertumbuhan tulang bayi yang kuat.
5. Mendapat Limpahan Kolesterol
Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik. Namun, itu tidak berlaku pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat ini banyak ditemukan pada ASI.
6. Mengurangi Risiko Terjadinya Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)
ASI eksklusif mampu mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak saat Si Kecil tidur. Penelitian menunjukkan bahwa efek ASI dalam mengurangi risiko terjadinya SIDS baru akan terlihat jika ASI diberikan secara eksklusif minimal 2 bulan.
7. Memperkuat Hubungan Ibu dan Anak
Saat menyusui, Ibu akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatapan. Hal ini bisa memperkuat hubungan Ibu dengan Sang Kecil..
8. Tubuh Lebih Cepat Langsing
Kalori yang terpakai saat menyusui bisa membantu mengurangi berat badan setelah melahirkan. Namun hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
9. KB Alami
Ovulasi bisa terhambat ketika Ibu memberikan ASI eksklusif. Metode ini disebut juga dengan metode amenore laktasi. Untuk mendapatkan manfaatnya, Ibu disarankan untuk siap menyusuinya kapanpun ketika dia membutuhkan. Untuk memperkecil peluang hamil, Ibu juga disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang aman selama menyusui.
10. Mengurangi Stres
Menyusui akan merangsang produksi hormon oksitosin yang bisa memuat Ibu merasa rileks.
11. Mengurangi Pendarahan
Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi. Hal ini bisa mengurangi risiko perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus mempercepat kembalinya bentuk rahim seperti sebelum hamil.
12. Mengurangi Risiko Terkena Kanker
Sebenarnya belum diketahui dengan pasti mengapa menyusui bisa mengurangi risiko Ibu terkena kanker payudara dan ovarium. Namun menurut sejumlah penelitian, semakin lama Ibu menyusui, semakin Ibu terlindungi dari penyakit ini. Hal ini kemungkinan terjadi karena menyusui bisa menekan produksi hormon estrogen.
13. Hemat Uang
Selama memberikan ASI eksklusif, Ibu tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula. Ini bisa menghemat pengeluaran bulanan Ibu.
Sumber: Alodokter, 2020.
Semua manusia dewasa pasti melewati masa bayi. Masa bayi sangatlah menentukan kualitas manusia, karena pada dasarnya perkembangan manusia dimulai sejak dalam kandungan sang ibu. Salah satu bentuk rasa syukur orangtua yang dapat diberikan ketika memberikan ASI kepada anak-anak mereka. Islam mendukung kepada para orangtua untuk berusaha memberikan ASI kepada anak-anak mereka, karena mendapatkan ASI adalah salah satu hak anak.
Posisi penting pemberian ASI pada anak sehingga pada kondisi tertentu ketika ibu tidak dapat menyusui anaknya, dapat memilih untuk mencarikan ibu susuan (murdli’ah) yang bisa menyusui bayinya. Seperti halnya Rasulullah SAW ketika masih kecil, memiliki ibu susuan yaitu Tsuwaibah, Halimah binti Abi Dzuaib As-Sa’diyah, dan Ummu Aiman Barkah binti Tsa’labah.
Kita akan semakin mengetahui banyak sekali manfaat dari pemberian ASI pada setiap buah hati dan juga semakin menguatnya isu pembangunan karakter mengantarkan alam kita pada nilai-nilai religiusitas dan nasionalisme, agar memberikan kasih sayang, stimulasi, perhatian, dan perawatan yang tepat sebelum anak melangkah ke dunia yang luas ini. Semoga di momen pekan ASI Sedunia ini, kita mampu merefleksi kembali semangat untuk terus mewujudkan mencetak generasi emas untuk Jayakan Indonesia 2045.(*)
*) Opini penulis ini adalah tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Related Posts
- Kuasai Teknologi, Disdikbud Kukar Optimis Mampu Cetak Generasi Emas
- Kabar Baik, WHO Sebut Kemungkinan Vaksin Covid-19 Sudah Tersedia Akhir Tahun Ini
- WHO Sebut Vaksi Covid-19 China Berhasil Lolos Uji Klinis
- WHO Sebut Tidak Ada Vaksinasi Corona hingga Pertengahan 2021
- UNICEF Mengumumkan 5 Orang di Kongo Tewas Akibat Wabah Ebola