Internasional
Mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in Jadi Tersangka Kasus Suap, Diduga Terlibat dalam Penempatan Menantu di Maskapai
Kaltimtoday.co - Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, resmi menjadi tersangka dalam kasus suap yang melibatkan pengaturan pekerjaan menantunya di sebuah maskapai penerbangan. Tuduhan ini terkait dugaan bahwa Moon Jae In memfasilitasi pengangkatan menantunya sebagai imbalan atas penempatan pejabat penting di pemerintahan.
Investigasi yang dipimpin oleh Divisi Kriminal 3 Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju mengungkap detail dugaan keterlibatan Moon melalui surat perintah penggeledahan yang dilakukan pada 30 Agustus 2024 di rumah putrinya, Moon Da-hye.
Penggerebekan Kasus Suap Moon Jae-in
Kasus ini berawal dari pengaduan yang diajukan empat tahun lalu terkait perekrutan menantu Moon, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakangnya, Seo, di maskapai Thai Eastar Jet. Investigasi kemudian mengungkap bahwa Seo dan Moon Da-hye telah bercerai. Penyelidikan difokuskan pada hubungan antara pekerjaan Seo dan pengangkatan Lee Sang-jik, mantan anggota parlemen, sebagai kepala Badan UKM dan Perusahaan Rintisan Korea (Kosme).
Partai Kekuatan Rakyat (PPP) dan kelompok sipil Justice People mengajukan empat pengaduan antara September 2020 dan April 2021, menuduh adanya hubungan timbal balik dalam pengangkatan Seo di maskapai penerbangan tersebut.
PPP, yang saat itu menjadi partai oposisi utama, menuduh adanya korupsi dalam pengangkatan Seo sebagai direktur eksekutif Thai Eastar Jet, sebuah maskapai berbiaya rendah yang didirikan oleh Lee Sang-jik.
Kurangnya Pengalaman Seo dan Dugaan Keterlibatan Moon
Pengangkatan Seo di Thai Eastar Jet menimbulkan kecurigaan karena kurangnya pengalaman Seo di industri penerbangan serta masalah keuangan yang dihadapi perusahaan. Jaksa menduga pengangkatan Lee sebagai kepala Kosme mungkin telah diputuskan dalam pertemuan informal yang melibatkan sekretaris presiden pada akhir tahun 2017. Jaksa juga menuduh bahwa Moon dan istrinya menghentikan dukungan finansial kepada putri mereka setelah Seo dipekerjakan oleh Thai Eastar Jet.
Penuntut umum memperkirakan Seo menerima total 223 juta won (sekitar Rp 2,6 miliar) dalam bentuk gaji dan biaya relokasi selama bekerja di Thailand, yang diduga sebagai bentuk suap kepada Moon. Seo telah diperiksa tiga kali pada tahun 2024 sebagai saksi dan terus menggunakan haknya untuk tetap diam.
Profil Singkat Moon Jae-in
Moon Jae-in, yang lahir di Pulau Geoje, Gyeongsang Selatan, pada 24 Januari 1953, merupakan mantan Presiden Korea Selatan yang sebelumnya dikenal sebagai pengacara dan aktivis hak-hak sipil. Orang tuanya adalah pengungsi dari Korea Utara yang melarikan diri pada 1950 selama Perang Korea. Moon lahir di pusat relokasi pengungsi di Geoje dan menghabiskan masa kecilnya di Busan.
Sebagai mahasiswa di Universitas Kyung Hee, Seoul, pada 1972, Moon aktif dalam gerakan mahasiswa melawan rezim otoriter Presiden Park Chung-hee, yang membuatnya sempat dipenjara. Setelah menyelesaikan wajib militernya pada 1978, ia mendapatkan gelar sarjana hukum dan mendirikan lembaga bantuan hukum di Busan bersama calon presiden Korea Selatan, Roh Moo-hyun.
Moon terlibat dalam berbagai kasus hak asasi manusia dan menjadi tokoh publik yang disegani. Pada 9 Mei 2017, Moon memenangkan pemilihan presiden Korea Selatan ke-19, di mana ia berupaya mengurangi ketegangan dengan Korea Utara selama masa jabatannya dari 2017 hingga 2022.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Progres 98%, IGD Baru RSUD dr. Abdul Rivai Masih Menunggu Fasilitas Penunjang
- DPRD Bontang Resmi Lantik Dua Anggota PAW Pengganti Agus Haris dan Aswar
- Pemerintah Alokasikan Rp 256 Triliun untuk Pembebasan PPN Kebutuhan Pokok
- Kukar Raih Juara Umum di Peparpeda I/2024, NPCI Kaltim Siapkan Atlet Menuju Peparpenas
- Parlemen Korea Selatan Setujui Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol