Nasional

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Akhirnya  Berdamai dengan ASN Ditjen Dikti Neni Herlina

B-Network — Kaltim Today 21 Januari 2025 09:59
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Akhirnya  Berdamai dengan ASN Ditjen Dikti Neni Herlina
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. (B-Universe/Joanito De Saojoao)

JAKARTA, Kaltimtoday.co - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro memastikan telah berdamai dengan Neni Herlina, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Sebelumnya, isu pemberhentian Neni memicu aksi unjuk rasa ratusan pegawai di lingkungan kementerian tersebut.

Pertemuan antara Satryo dan Neni berlangsung di kediaman Mendiktisaintek pada Senin malam (20/1/2025). Dalam pertemuan tersebut, Satryo menegaskan bahwa Neni akan tetap bekerja di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Satryo menjelaskan bahwa unjuk rasa yang dilakukan pegawai kementerian sebagian besar berkaitan dengan program restrukturisasi kementerian pasca pemisahan Kemendiktisaintek dari Kemendikbudristek pada 2024. Restrukturisasi ini melibatkan peninjauan ulang struktur organisasi, termasuk penempatan personel baru maupun penyesuaian peran pegawai yang sudah ada.

“Saya telah mengundang dua tokoh aksi, yakni Saudari Neni dan Saudara Witno, ke kediaman saya untuk berdiskusi bersama jajaran Kemendiktisaintek. Kami menjelaskan bahwa kementerian ini sedang menjalankan restrukturisasi organisasi,” ujar Satryo, Selasa (21/1/2025).

Ia menjelaskan, proses restrukturisasi ini mencakup evaluasi terhadap tugas pokok dan fungsi (tupoksi) setiap unit kerja serta kecocokan dengan kemampuan staf yang ada. “Ada beberapa posisi baru yang perlu diisi, dan posisi yang sudah ada juga harus dievaluasi. Semua ini dilakukan untuk memastikan efektivitas kerja di kementerian,” lanjutnya.

Satryo menegaskan bahwa setiap kebijakan terkait personel selalu mengutamakan kesesuaian kompetensi dan profesionalisme pegawai. “Kami akan terus bekerja agar kementerian ini dapat menjalankan amanah yang telah ditetapkan oleh Presiden. Prinsip kami adalah memastikan semua pegawai ditempatkan sesuai kemampuan dan kebutuhan organisasi,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Senin pagi (20/1/2025), ratusan pegawai Ditjen Dikti berunjuk rasa di depan Kantor Kemendiktisaintek di Jakarta. Aksi tersebut dilakukan untuk memprotes isu pemberhentian Neni Herlina, yang dianggap tidak adil.

Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, mengungkapkan bahwa ada kesalahpahaman yang memicu konflik tersebut. “Ada tudingan bahwa Ibu Neni menerima sesuatu yang sebenarnya tidak ia lakukan. Ini mungkin akibat kesalahpahaman yang kemudian menjadi fitnah,” kata Suwitno dalam aksi tersebut.

Ia juga menyebutkan adanya perlakuan tidak adil yang dialami beberapa pegawai lain, meskipun nama-nama mereka tidak disebutkan.

Setelah pertemuan dengan Neni dan Witno, Mendiktisaintek mengonfirmasi bahwa konflik ini telah diselesaikan dengan baik. “Kami telah menjelaskan situasi sebenarnya dan mencapai kesepahaman. Ke depan, kami akan fokus pada penguatan kinerja kementerian,” tutup Satryo.

[TOS]



Berita Lainnya