Kuliner
Mengenal Kulinar Khas Berau: Ancur Paddas dan Puncak Rasul
Kaltimtoday.co, Berau - Ancur paddas dan puncak rasul adalah dua makanan khas Berau yang tidak pernah absen pada setiap kegiatan upacara adat. Hal itu karena kedua kuliner tersebut wajib untuk selalu disajikan sejak zaman kerajaan.
Dua makanan khas Berau itu juga punya makna tersendiri bagi masyarakat Bumi Batiwakkal.
Diketahui, ancur paddas yang artinya bubur pedas dikenal sebagai makanan khas suku Banua sejak 1600-an atau abad ke-17. Dulunya, kuliner ini selalu disajikan sebagai makanan ringan untuk menjamu para tamu di Keraton Kesultanan Berau.
Di beberapa kampung biasanya bubur itu selalu disajikan saat ada upacara adat atau kegiatan syukuran. Namun, kadang dihidangkan saat perayaan Bapallas Bidan atau naik ayunan bagi warga yang baru melahirkan.
Puncak rasul yang juga memiliki makna filosofis. Konon sejak zaman kerajaan, kue berbahan dasar ketan ini, merupakan menu wajib dalam berbagai acara syukuran dan keagamaan.
Jenis kuliner itu dibentuk kerucut menjulang ke atas. Namun, berbeda dengan nasi tumpeng, puncak rasul memiliki berbagai warna yang masing-masing memiliki filosofi tersendiri.
Di atas puncak rasul, terdapat sebutir telur ayam kampung yang dimaknai sebagai jabatan manusia tertinggi yakni Nabi Muhammad.
Saat peringatan HUT ke-70 Berau dan ke-213 Kota Tanjung Redeb, kedua kuliner khas Berau itu pun kembali disajikan. Bahkan, untuk melestarikan makanan asli kesultanan Berau itu, pihak Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar) Berau menggelar lomba bagi masyarakat.
Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan lomba ini diadakan sebagai upaya pelestarian budaya, khususnya makanan khas Berau kepada generasi muda. Sehingga kuliner khas Berau, puncak rasul dan ancur paddas ini tetap terjaga dan dapat dikenal semakin luas.
Melalui HUT ke-70 Berau dan ke-213 Kota Tanjung Redeb, Pemkab Berau berkomitmen untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, melalui pengembangan usaha berbasis kearifan lokal dan melalui penyertaan fasilitas pembinaan dan pelatihan serta kredit bunga kepada UMKM.
"Promosi yang masif perlu dilakukan agar semakin menarik minat banyak orang. Kita mau kuliner khas ini selanjutnya dapat terus dikembangkan sebagai salah satu jenis usaha yang memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Gamalis, Kamis (21/9/2023).
Dirinya juga mendorong peran aktif dari Disbudpar untuk memberdayakan masyarakat dalam upaya mengembangkan kuliner khas ini agar jangan sampai punah tergerus zaman.
"Kegiatan pelatihan maupun ajang-ajang kebudayaan yang di dalamnya disajikan puncak rasul dan ancur paddas juga bisa mulai dilakukan. Jangan sampai hanya berhenti pada momentum perlombaan, namun penting untuk merumuskan strategi promosi agar kuliner ini tetap eksis di tengah gempuran inovasi makanan yang semakin beragam," tuturnya.
Dia berharap, semua pihak dapat mempersiapkan langkah dan strategi dalam upaya mendorong industri kuliner khas daerah yang berkelanjutan, melalui peningkatan kualitas produk dan menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun pendukung usaha kuliner lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan gairah perekonomian daerah, terutama di masa pemulihan pandemi seperti sekarang ini.
[RWT | ADV PEMKAB BERAU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.