Balikpapan

Mengenal Sa'bani, Penantang Petahana di Pilkada Balikpapan 

Arif — Kaltim Today 16 September 2024 07:15
Mengenal Sa'bani, Penantang Petahana di Pilkada Balikpapan 
Muhammad Sa'bani.

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Kehadiran Muhammad Sa'bani dalam kontestasi Pilkada Balikpapan 2024 ini mencuri perhatian publik. Bisa dikatakan mendadak. Personal branding jauh sebelum Pilkada juga tidak dilakukan. Tidak ada baliho ataupun sejenisnya. 

Sa'bani menjelaskan bahwa keputusannya untuk maju didorong oleh panggilan hati, setelah menerima banyak keluhan dari warga Balikpapan.

Sebelum bergabung dengan Pemprov Kaltim, Sa'bani telah mengabdi di Kota Balikpapan, termasuk menjabat sebagai Plt Sekretaris Daerah di bawah kepemimpinan mendiang Wali Kota Imdaad Hamid. Setelah pindah ke Pemprov Kaltim, berbagai tokoh masyarakat dan politisi mengundangnya untuk berkompetisi dalam Pemilihan Kepala Daerah, namun baru tahun ini Sa'bani memutuskan untuk maju.

"Setelah saya pensiun, mulai lagi beberapa tokoh dan partai politik menemui saya lagi. Sebelum Pilpres juga. Sebagian masyarakat banyak komplain dengan pola pemerintah yang ada. Akhirnya bulan Ramadan itu, saya bismillah lah maju," kata Sa'bani. 

Partai politik yang menawarkan pun sangat banyak. Hanya saja kewenangan berada di pengurus tingkat DPP. Alhasil surat dukungan pun tak didapatkan Sa'bani. Hanya menyisakan 7 kursi dari beberapa partai yang membuat harapannya pupus melangkah sebagai penantang petahana. 

Namun, keputusan MK 60 memberikan kesempatan baru bagi Sa'bani untuk maju sebagai penantang petahana. Komunikasi dengan Syukri Wahid, politikus senior Kota Balikpapan, membentuk keyakinan Sa'bani untuk maju. Bersama Syukri, Sa'bani merasa memiliki misi yang sama untuk memajukan Balikpapan.

"Gelora, Perindo, PSI, dan PBB. Kita hitung suara sah, Demokrat bersedia. Kita Konsolidasi untuk mendapatkan SK dari DPP," jelas Sa'bani. 

Berpasangan dengan Syukri menurutnya sangatlah tepat. Lantaran beberapa orang yang mendaftarkan diri lebih memilih berpasangan dengan petahana. Selain dianggap cocok, Syukri juga punya keinginan untuk merubah Balikpapan menjadi lebih baik. 

"Saya tidak ingin menjadi nomor satu. Siapa pasangan saya, yang ada chemistry dan kapasitas yang cukup itu ya pak Syukri. Saya juga sudah kenal dengan Pak Syukri sebelumnya. Kita berjuang untuk merubah Balikpapan," katanya.

Keyakinan Sa'bani untuk maju dalam kontestasi Pilkada Balikpapan ini juga berdasarkan keluhan yang disampaikan beberapa tokoh masyarakat. Pertama terkait transparansi pada promosi jabatan di eksekutif. 

"Kalau di tokoh pemerintahan banyak mengeluhkan terkait promosi jabatan. Dianggap tidak transparan, tidak profesional dan tidak sesuai standar kualifikasi. Itu yang mereka keluhkan. Karena kan saya tidak begitu mengikuti perkembangan Balikpapan," tambah pria kelahiran Samarinda tersebut. 

Tak jarang Balikpapan dibandingkan dengan kota tetangga Samarinda yang dinilai lebih maju dan berkembang positif. Baik dari segi infrastruktur, sarana dan prasarana, hingga penataan kota. Kebijakan dari wali kota sangatlah penting. 

"Sebenarnya Balikpapan ini sudah punya sistemnya, sudah terbentuk. Cuma sistem itu dipelihara dengan pengawasan. Kalau tidak ada, sayang akan tergerus," ujarnya.

Permasalahan banjir dan air bersih menurutnya menjadi prioritas utama. Terkait banjir tentunya dia melihat banyaknya pembukaan lahan yang semakin masif di Balikpapan. Para developer harus menyediakan terlebih dahulu tempat penampungan air sebelum membuka lahan.

Sementara terkait air bersih, penyediaan reservoir atau bak penampungan mesti disediakan di daerah yang sulit terjangkau langsung oleh air dari PDAM.

"Dalam jangka pendek kita akan buatkan reservoir untuk dialihkan ke kawasan yang sulit dijangkau. Pipa yang distribusi ke rumah itu ada yang kurang bagus kita perlu evaluasi. Membuat tangkapan air hujan, paling tidak bisa memanfaatkan air yang tercurah ke bumi untuk ditangkap dan bisa didistribusikan ke warga," ujarnya. 

Sedangkan jangka menengah terkait air bersih, distribusi air dari Bendungan Sepaku Semoi mesti segera terealisasi dengan penyediaan pipa transmisi. 

Tak hanya itu, di sektor pendidikan menjadi program unggulan pasangan Sa'bani-Syukri. Pendidikan gratis menurutnya bisa dirasakan semua murid baik di sekolah negeri maupun swasta. Itu bisa dilakukan ketika sekolah mempunyai standar yang sama. Baik dalam meningkatkan mutu pendidikan hingga kesejahteraan guru.

"Murid yang tidak bisa sekolah di negeri kan terlempar ke swasta. Pemerintah bisa bantu dengan memberikan biaya SPP bagi murid sekolah yang berhak dibantu. Tentu tidak berlaku dengan sekolah swasta unggul yang mayoritas orang kaya," jelasnya.

Terkait target kemenangan di Pilkada tahun ini, Sa'bani yakin bisa meraup suara 51 persen. Tentu bukan tanpa alasan, dia bersama Syukri sudah menganalisis pola pemilih di Kota Balikpapan. Ada tiga tipe pemilih. 

"Ada pola pemilih yang menolak politik uang. Ada yang menerima uang tapi tidak memilih. Ada yang menerima uang yang lebih besar, nah yang ini mesti kita edukasi lagi," kata Sa'bani.

Strategi lainnya tentu dia berkaca pada hasil Pilkada 2020 lalu. Saat Rahmad Mas’ud berpasangan dengan Thohari menang melawan kolom kosong dengan  perolehan suara 34.448 atau 63,31. Sementara saat itu tingkat golput juga tinggi 40 persen, dengan partisipasi 60,1 persen. Sehingga dia berharap dapat merebut suara golput dan pemilih kolom kosong pada Pilkada lalu.

Terutama para tokoh yang sebelumnya mengkampanyekan kolom kosong mulai merapat ke Sa'bani-Syukri. Di sisi lain sembari masif melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui media sosial dan platform lainnya.

"Kita tampil untuk memberikan solusi penyelesaian masalah. Misalnya soal BPJS Kesehatan yang perlu ditingkatkan penerima manfaatnya. Mereka yang berpenghasilan di bawah Rp5 juta," jelasnya.

Tak hanya soal program selama lima tahun ke depan saja. Sa'bani juga turut berkomitmen untuk membantu Persiba Balikpapan yang kini terpuruk di Liga 3 Indonesia. Menurutnya Persiba salah satu kebanggaan masyarakat Balikpapan.

Menjalin komunikasi yang baik dengan manajemen merupakan langkah yang tepat menurutnya. Mengingat keberadaan Persiba di Kota Balikpapan mesti didukung penuh pemerintah sebagai jembatan antara klub dengan para calon sponsor untuk mendanai Persiba. 

"Kita harus dukung Persiba itu. Perlu kolaborasi antara pemerintah dengan manajemen Persiba. Kita juga bisa undang beberapa pihak untuk memajukan Persiba. Sudah punya Stadion megah. Tinggal menambah lapangan latihan. Sayang kalau tidak terjalin komunikasi yang baik antara manajemen dengan pemerintah. Jangan sampai mereka merasa sendiri," tutupnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya