Internasional
Mengenal Yoon Suk Yeol: Dari Jaksa Andal hingga Jadi Presiden Korea Selatan
Kaltimtoday.co - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, kini tengah menjadi sorotan internasional setelah resmi ditangkap pada Rabu (15/1/2025). Penangkapannya terkait dugaan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan atas penerapan darurat militer pada Desember 2024. Berikut ulasan lengkap perjalanan karier Yoon Suk Yeol hingga menjadi pemimpin Korea Selatan.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Yoon Suk Yeol lahir di Seoul pada 18 Desember 1960. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Kedua orang tuanya adalah akademisi terkemuka yang mengajar di universitas di Korea Selatan. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di Sekolah Menengah Chungam, Seoul, pada 1979, Yoon melanjutkan studi di jurusan hukum di Seoul National University.
Meski awalnya ingin belajar ekonomi, ayahnya menyarankan agar ia memilih hukum untuk memperdalam pemahaman tentang aspek hukum ekonomi. Yoon berhasil meraih gelar sarjana pada 1983 dan melanjutkan pendidikan magisternya hingga 1988, sebelum memulai karier profesional sebagai pengacara.
Karier sebagai Pengacara dan Jaksa
Yoon resmi menjadi pengacara pada 1991 setelah sembilan kali mengikuti ujian negara. Pada 1994, ia memulai karier sebagai jaksa di kantor kejaksaan di berbagai wilayah, termasuk Daegu, Seoul, dan Busan. Meski sempat beralih menjadi pengacara pada 2002, Yoon kembali bergabung dengan kejaksaan setahun kemudian.
Pada 2008, ia ditunjuk sebagai kepala cabang kejaksaan Nonsan di bawah Kantor Kejaksaan Distrik Daejeon. Kariernya terus menanjak hingga ia bergabung dengan Kejaksaan Agung pada 2009. Selama bertugas, Yoon menangani berbagai kasus besar, termasuk skandal manipulasi opini publik oleh Badan Intelijen Nasional pada 2013.
Peran dalam Pemakzulan Presiden Park Geun Hye
Yoon Suk Yeol memainkan peran penting dalam penyelidikan skandal korupsi yang melibatkan mantan Presiden Park Geun Hye dan Choi Soon-sil pada 2014. Ia menjadi bagian dari tim penasihat independen yang memimpin investigasi tersebut, yang kemudian berujung pada pemakzulan Park pada Maret 2017.
Setelah itu, Presiden Moon Jae In menunjuk Yoon sebagai Kepala Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada 2017 dan Jaksa Agung pada 2019. Namun, perselisihan kebijakan antara Yoon dan pemerintahan Moon memaksanya mengundurkan diri.
Perjalanan Menuju Kursi Presiden
Pada Juni 2021, Yoon bergabung dengan Partai Kekuatan Rakyat dan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu yang berlangsung pada Maret 2022. Dalam kampanyenya, ia berjanji untuk memberantas korupsi, meningkatkan keadilan sosial, dan mengatasi ketimpangan ekonomi. Sikap tegasnya terhadap China dan Korea Utara menjadi salah satu poin utama dalam programnya.
Yoon berhasil memenangkan pemilu dan resmi menjabat sebagai Presiden Korea Selatan. Namun, masa kepemimpinannya diwarnai berbagai tantangan, termasuk menyatukan masyarakat yang terpecah dan menangani isu ekonomi yang kompleks.
Penangkapan dan Tuduhan Terkini
Pada Desember 2024, Yoon Suk Yeol memutuskan untuk menerapkan darurat militer, yang kemudian memicu kontroversi besar. Penyelidikan dari Kantor Investigasi Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan menuduh Yoon melakukan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan. Pada 15 Januari 2025, ia resmi ditahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Tersandung Kasus Darurat Militer, Upaya Bunuh Diri Mantan Menhan Korsel di Penjara Berhasil Digagalkan
- Majelis Nasional Korea Selatan Voting Pemakzulan Yoon Suk-yeol, Ini Potensi Dampaknya
- Pemakzulan Presiden Yoon, Parlemen Korea Selatan Ajukan Mosi Terkait Darurat Militer
- Proyek Tol Bawah Laut IKN, Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Korea Selatan, Target Dimulai 2025
- Mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in Jadi Tersangka Kasus Suap, Diduga Terlibat dalam Penempatan Menantu di Maskapai