Nasional
Mengungkap Jejak Kriminal Dwi Hartono, Dalang Pemalsuan Ijazah dan Kasus Pembunuhan Kacab Bank
Kaltimtoday.co - Nama Dwi Hartono alias Ferry kembali mencuat ke publik setelah diduga menjadi aktor intelektual dalam kasus kematian Kepala Kantor Cabang Pembantu (Kacab) sebuah bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta (37). Kasus tragis yang menimpa Ilham di Bekasi ini membuat rekam jejak kriminal Dwi kembali diungkap.
Jejak kriminal Dwi Hartono pertama kali terendus pada 2012. Saat itu, Polrestabes Semarang menangkapnya karena terlibat kasus pemalsuan ijazah dan praktik joki ujian masuk perguruan tinggi.
Melalui bimbingan belajar miliknya, Smart Solution, Dwi menawarkan jalan pintas bagi calon mahasiswa dengan tarif fantastis, mulai dari Rp100 juta hingga Rp500 juta. Bahkan, ia diketahui bisa mengubah ijazah jurusan IPS menjadi IPA demi memenuhi syarat masuk jurusan tertentu di universitas.
“Melalui bimbelnya, dia bisa mengubah ijazah IPS menjadi IPA. Bahkan ada paket masuk universitas dengan biaya ratusan juta rupiah,” ungkap Kapolrestabes Semarang kala itu, Kombes Pol Elan Subilan.
Modus ini terbongkar setelah polisi menerima surat kaleng berisi daftar nama dan detail praktik curang tersebut. Dari hasil penyidikan, terungkap bahwa selain memalsukan dokumen, Dwi juga menyediakan jasa joki tes masuk perguruan tinggi dengan menggunakan perangkat jam tangan pintar.
Meski sempat ada upaya dari pihak kampus untuk mencabut laporan, polisi menegaskan bahwa kasus ini murni tindak pidana sehingga tetap diproses hukum.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Semarang yang tercatat di direktori Mahkamah Agung, Dwi Hartono terbukti bersalah dalam kasus pemalsuan ijazah dan rapor sejumlah mahasiswa untuk masuk ke Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Ia dijatuhi hukuman enam bulan penjara.
Lebih dari 10 tahun setelah kasus pertama, Dwi kembali menjadi perhatian publik. Ia kini disebut-sebut sebagai dalang di balik kasus pembunuhan kacab bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta, yang jasadnya ditemukan di area persawahan, Bekasi.
Kasus ini tengah ditangani Polda Metro Jaya, dan penyidik masih terus mendalami dugaan keterlibatan Dwi Hartono dalam peristiwa tersebut.
[RWT]
Related Posts
- Komisi II DPRD Samarinda Sentil Satpol PP, Minta Penegakan Tak Tebang Pilih antara Ritel Modern dan Pedagang Kecil
- Ekonomi Kaltim Triwulan III-2025 Tumbuh 4,26 Persen, Industri Pengolahan dan Pemerintahan Jadi Pendorong Utama
- Pemkot Samarinda Pacu Perluasan Program Makan Bergizi Gratis, Siapkan 73 Dapur Layani 135 Ribu Siswa
- DPRD Kukar Desak Transparansi Data Produksi Batu Bara untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah
- TP PKK Kukar Gelar Pelatihan Pengurus Baru, Perkuat Sinergi dan Peran dalam Pemberdayaan Keluarga







