Bontang
Nursalam Minta Pemkot Bontang Gunakan Tapping Box untuk Kelola Pajak Daerah

Kaltimtoday.co, Bontang - Anggota Komisi II, Nursalam menyarakan agar penarikan retribusi atau pajak di Bontang menggunakan Tapping Box Pajak.
Hal itu dilakukan untuk membantu dalam pengelolaan retribusi pajak di Bontang. Sebab, Salam menilai pengelolaan pajak masih belum maksimal. Terlebih sistem yang digunakan masih pencatatan manual. Dikhawatirkan akan ada penyelewengan ataupun kebocoran data.
"Dengan adanya tapping box akan mengurangi kasus seperti itu, maka dengan menggunakan tapping box akan lebih transparan. 99 persen datanya bisa dipertanggungjawabkan" ujarnya.
Dia menyebutkan, banyak daerah di Indonesia yang sudah menggunakan tapping box untuk mengatasi kebocoran dalam penarikan retribusi pajak. Alat itu akan melakukan perekaman elektronik untuk mengurangi kebocoran.
"Saya kira itu sangat perlu digunakan di Bontang. Saya lihat PAD kami ini sangat belum maksimal, masih banyak kebocoran di pajak hotel, rumah makan, dan sebagainya karena masih manual," tuturnya.
Dengan begitu, Nursalam mendorong Bapenda untuk menggunakan dan memaksimalkan tapping box di penarikan retribusi pajak. Pihaknya pun akan berjuang untuk menganggarkan.
“Saya akan bicarakan dengan pimpinan dan teman-teman di Banggar untuk memperjuangkan itu, karena ini menyangkut memaksimalkan pendapatan pajak kita,” ungkapnya.
Jika pajak bisa maksimal lanjut Nursalam, tentu masyarakat akan sejahtera. Selain itu akan lebih memberikan warna dalam pajak di Bontang.
“Dengan begitu akan banyak pembangunan yang lebih maksimal dengan memaksimalkan pajak daerah di Bontang,” pungkasnya.
[MM07 | NON | ADV DPRD BONTANG]
Related Posts
- Pemkot Samarinda Ajukan Perubahan Perda Pajak dan Retribusi, DPRD Siap Bahas dengan Catatan
- Banyak Daerah Perketat Aturan Pajak, Pemkot Bontang Justru Relaksasi PBB-P2
- Makin Agresif, Pemerintah Targetkan Pajak 2026 Capai Rp 2.357 Triliun
- Bapenda Kaltim Gelar Gebyar Pajak 2025, Targetkan Tingkatkan Kesadaran Wajib Pajak
- Sekolah Rakyat Senilai Rp250 Miliar Bakal Dibangun di Bontang, Siap Tampung 2 Ribu Siswa Kurang Mampu