Daerah
Peluang Budidaya Madu di Tengah Hadirnya IKN, PT FSS Bina Kelompok Usaha Lokal
Kaltimtoday.co, Penajam - PT Fajar Surya Swadaya (PT FSS), anak perusahaan PT Nawasena Hijau Lestari, kembali memperlihatkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.
Salah satu langkah nyatanya adalah pembinaan kelompok usaha ternak lebah madu akasia di dalam konsesi perusahaan yang berlokasi di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Program ini telah berlangsung sejak 2023 dan menjadi bagian dari upaya perusahaan mengembangkan potensi madu lokal.
Ketua Kelompok Usaha Ternak Lebah Madu Akasia, Fauzi, menegaskan bahwa budidaya lebah madu yang mereka kelola merupakan satu-satunya yang berhasil di Kalimantan Timur.
"Budidaya lebah madu jenis Apis mellifera yang kami jalankan ini menjadi satu-satunya di Kalimantan Timur yang berhasil, dan saat ini dikelola di bawah Madu Khadijah bersama PT FSS," ungkapnya.
Fauzi menceritakan, upaya ini dimulai dengan survei yang dilakukan pasca-pandemi COVID-19 pada 2022. Survei tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi sebelum memulai budidaya lebah.
“Kami bermitra dengan PT FSS dalam pengelolaan ini. Sebelumnya, pada tahun 2022 setelah pandemi COVID-19, kami melakukan survei ke beberapa lokasi untuk memastikan kesiapan sebelum memulai budidaya lebah,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa budidaya lebah tidak sekadar menempatkan koloni lebah lalu berharap menghasilkan madu. Ada empat aspek yang menjadi kunci keberhasilan: kekuatan vegetasi, ketersediaan sumber nektar, pollen, resin, dan air.
“Jika empat aspek ini tidak terpenuhi, dipastikan budidaya akan gagal. Alhamdulillah, PT FSS menyambut baik dan sangat mendukung upaya kami,” ujarnya.
Dukungan PT FSS tidak hanya sebatas memberikan izin pemanfaatan lahan. Perusahaan ini turut membantu memperbaiki infrastruktur, seperti jalan menuju lokasi lebah, serta mendukung pemasaran produk kelompok usaha tersebut.
“Mereka memberikan akses pada event-event di PPU maupun Kalimantan Timur. Dukungan ini sangat berarti bagi keberlanjutan usaha kami,” ujar Fauzi.
Saat ini, kelompok tersebut memiliki 160 box lebah yang semuanya produktif. Fauzi optimistis terhadap peluang besar yang ditawarkan oleh lahan konsesi PT FSS yang mencapai ribuan hektar.
“Yang baru kami kelola hanya ratusan hektar. Ini menunjukkan bahwa peluang untuk memperbesar skala budidaya sangat terbuka lebar. Ke depannya, jika proses bisnis semakin berkembang, kami pasti akan menambah koloni-koloni baru,” tambahnya.
Tendo Sihite, Relation dan Partnership PT FSS, mengatakan bahwa dukungan perusahaan terhadap kelompok usaha ini adalah bagian dari komitmen untuk mengembangkan potensi HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) dari konsesi perusahaan.
"Kelompok usaha ternak lebah madu akasia ini merupakan binaan PT FSS dan sudah berkegiatan sejak tahun 2023. Madu ini diproduksi dengan cara murni dari alam, berasal dari nektar akasia," ujarnya.
Tendo menyoroti manfaat madu sebagai bahan alami yang tidak hanya manis tetapi juga kaya nutrisi yang baik untuk kesehatan. Menurut Tendo, program ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menciptakan dampak positif langsung bagi masyarakat desa di sekitar konsesi.
"Hari ini, kita bisa menunjukkan kontribusi nyata PT Fajar Surya melalui support terhadap budidaya madu murni yang langsung dari alam. Ke depan, kami berharap budidaya madu ini bisa terus berkembang dan menjadi solusi dalam meningkatkan produk unggulan, khususnya di PPU," katanya.
Pimpinan PT Fajar Surya Swadaya melalui SSD Head PT FSS, Hartono, juga menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
“Adapun pembinaan kelompok usaha lebah madu akasia yang berada di dalam konsesi PT FSS ini merupakan salah satu program CSR yang kami lakukan dalam mewujudkan peningkatan perekonomian masyarakat sekitar wilayah kerja perusahaan,” katanya.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat madu lokal, Hartono berharap program ini dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
“Harapan kami ketika ada produsen madu, dapat menciptakan peluang usaha baru, seperti reseller produk, dan menambah lapangan kerja,” tutupnya.
Di tengah dukungan PT FSS, kelompok ini optimistis dapat terus berkembang dan membawa madu lokal Kalimantan Timur menjadi produk kebanggaan daerah hingga ke tingkat nasional.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- 112 Tahun Muhammadiyah, Ini Sejarah dan Peran Besar untuk Bangsa
- Tumbuk Movement-CeCUR Jadi Inisiator Dialog Publik, Tantang Calon Pemimpin Tanggap Soal Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim
- Faktor Ekonomi Jadi Penghambat Pendidikan, Barikade Kaltim Sebut Program GRATISPOL Solusinya
- KPU Samarinda Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pilkada 2024, Rusmadi Wongso Puji Fomasi Saksi Jauh Lebih Efisien
- Deklarasi Persatuan LSM, Ormas, hingga Paguyuban Dukung Rudy-Seno untuk Pemimpin Kaltim 2025-2029