Nasional

Pemerintah Arab Saudi Rilis Foto Hajar Aswad Beresolusi Tinggi yang Belum Pernah Ditunjukkan ke Publik

Kaltim Today
05 Mei 2021 11:32
Pemerintah Arab Saudi Rilis Foto Hajar Aswad Beresolusi Tinggi yang Belum Pernah Ditunjukkan ke Publik
Hajar Aswad. (Foto: Twitter/Mohmi_rao)

Untuk pertama kalinya, Pemerintah Arab Saudi merilis sejumlah foto Hajar Aswad yang ada di ka'bah dan menunjukkannya ke publik.

Foto-foto tersebut diambil selama total tujuh jam dengan berbagai tingkat kejelasan berbeda sehingga dapat menghasilkan kualitas gambar (citra) yang lebih baik dan beresolusi tinggi.

"Citra itu mempunyai tingkat ketelitian 49.000 megapiksel dan butuh 50 jam untuk diproses," kata otoritas Kantor Umum Kepresidenan Dua Masjid Suci seperti dilansir dari laman Al Arabiya, Selasa (4/5/2021).

Hajar Aswad adalah batu yang turun dari surga sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

Hajar aswad adalah batu dari surga. Batu tersebut lebih putih dari salju. Dosa orang-orang musyriklah yang membuatnya menjadi hitam.

Hajar Aswad. (Foto: Twitter/Mohmi_rao)
Hajar Aswad. (Foto: Twitter/Mohmi_rao)

Hajar Aswad. (Foto: Twitter/Mohmi_rao)
Hajar Aswad. (Foto: Twitter/Mohmi_rao)

Hajar Aswad sendiri terletak di sudut tenggara Ka'bah. Batu bersejarah itu berwarna kemerah-merahan dengan diameter 30 sentimeter dan dikelilingi bingkai perak murni untuk mengawetkannya.

Hajar Aswad memegang peranan penting dalam ritual tawaf bagi umat Islam, khususnya jemaah haji. Tawaf merupakan ritual mengelilingi Ka'bah tujuh putar dengan arah melawan jarum jam, meniru tindakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Di akhir setiap rangkaian, jemaah melakukan ritual istilah atau mendekati Hajar Aswad untuk kemudian menciumnya di akhir tawaf. Hal ini sesuai dengan yang diriwayatkan oleh ‘Abis bin Robi’ah:

“Aku pernah melihat ‘Umar bin Khottob mencium hajar Aswad. Lantas ‘Umar berkata, “Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Jika tak bisa menciumnya, jemaah juga bisa menyentuhnya dengan tangan atau mengangkat tangan ke arahnya sembari melafalkan takbir.

[RWT]



Berita Lainnya